JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 merupakan salah satu konflik besar melawan penjajah yang memuncak setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pertempuran ini berlangsung dari 27 Oktober hingga 20 November 1945, dan menjadi perang pertama antara pasukan Indonesia dengan pasukan Sekutu.
Ini adalah salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia, dan menjadi simbol perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme dan Imperialisme.
BACA JUGA:Lirik Lagu 'Teko Lungo' - Happy Asmara yang Lagi Trending di Youtube, Liriknya Bikin Inget Mantan
Setelah pertempuran berakhir, dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin kuat baik dari rakyat dalam negeri maupun dunia internasional.
Tanggal 10 November kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan di Indonesia.
Namun, dalam cerita ini, terdapat aspek yang sering terlupakan atau tidak diketahui oleh banyak orang.
Dalam Pertempuran Surabaya, sekitar 600 tentara India yang dikerahkan oleh militer Inggris ternyata membelot dan berpihak pada pejuang kemerdekaan Indonesia.
Keberadaan tentara India ini di Indonesia berawal dari peran Inggris yang membawanya. Inggris pernah membawa tentara India ke Indonesia dua kali.
Pertama kali, pada awal abad ke-19, mereka menyerang Keraton Yogyakarta dalam peristiwa yang dikenal sebagai Geger Sepehi.
Kedua kali, tentara India tersebut terlibat dalam Pertempuran Surabaya tahun 1945.
Pasukan Divisi Kelima India, di bawah komando Mayor Jenderal Sir Robert Mansergh (1900-70), mendarat di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 dengan membawa tank dan pesawat tempur.
BACA JUGA:Ustaz Adi Hidayat Beberkan Kunci Hidup Tenang di Dunia: 'Yakinlah Pada Jiwamu...'
Namun, yang menarik adalah bahwa pasukan India ini justru mendukung pejuang Indonesia.
Kerja sama ini timbul karena semangat nasionalisme yang menyatukan mereka, ditambah dengan faktor agama.