JAWA BARAT, POSTINGNEWS.ID - Provinsi Jawa Barat tak akan lama lagi segera merayakan ulang tahunnya yang ke 78 tahun pada 19 Agustus 2023.
Pembentukan provinsi ini terjadi hanya dua hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Penentuan hari lahir Provinsi Jawa Barat merujuk pada hasil dan pelaksanaan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang menetapkan Jawa Barat sebagai salah satu dari 8 provinsi di Indonesia.
Dalam perjalanannya, kemerdekaan Indonesia dan pembentukan Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari dinamika yang rumit, terutama akibat agresi Belanda yang mencoba untuk kembali menjajah Indonesia.
Tasikmalaya, sebagai bagian dari Priangan Timur, memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan ini. Kota ini menjadi saksi dari peristiwa-peristiwa penting saat itu.
Bahkan diketahui ternyata Tasikmalaya juga pernah menjadi ibu kota pemerintahan Provinsi Jawa Barat, dengan Gubernur yang menjalankan roda pemerintahan sambil bergerilya di wilayah pinggiran.
Salah satu momen bersejarah adalah pertempuran di jembatan Citanduy, perbatasan antara Ciamis dan Tasikmalaya, di mana pasukan Belanda dihadang oleh pasukan Indonesia.
Meskipun akhirnya Gubernur Jawa Barat saat itu, Mas Sewaka, ditangkap oleh Belanda dan wilayah Tasikmalaya jatuh ke tangan Belanda, semangat perjuangan dan patriotisme masyarakat serta tentara Siliwangi tetap terjaga.
Pemindahan ibu kota provinsi ke Tasikmalaya terjadi setelah peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946.
Dalam sejarahnya, pemindahan ini lebih ditujukan untuk menyelamatkan eksistensi pemerintahan akibat kondisi darurat.
Tasikmalaya punya kondisi wilayah yang mendukung, seperti fasilitas stasiun kereta api dan dekat dengan Jogjakarta yang saat itu merupakan ibu kota negara. Kondisi geografisnya yang berupa perbukitan dan pegunungan juga mendukung taktik gerilya.
BACA JUGA:Kebakaran Supermarket Terjadi di Tasikmalaya: 'Tercium Bau Seperti Karet Terbakar'
Pada 1 April 1947, jabatan Gubernur Jawa Barat beralih dari Murjani kepada Sewaka.