JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Rocky Gerung mengaku heran karena kritiknya terhadap proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dianggap sebagai penghinaan terhadap adat Dayak.
Rocky sendiri mengklaim ingin membela hak-hak masyarakat adat tersebut agar tidak dieksploitasi oleh investor asing dalam megaproyek tersebut.
Banyak masyarakat adat Dayak dan universitas yang mengundangnya untuk memberikan pandangan mengenai IKN.
Dalam konferensi pers, Rocky menegaskan bahwa pandangannya tetap bahwa IKN membawa bahaya dari segi diplomasi, geopolitik, dan kebudayaan.
Dia khawatir bahwa hadirnya IKN akan mengakibatkan pengusiran masyarakat adat dan menghilangkan jejak budaya mereka di wilayah tersebut.
"Kalau ada IKN di situ masyarakat adat akan tersingkir," tutur Rocky, Jumat (4/8) kemarin.
Rocky juga menyesalkan tindakan provokasi yang menyebabkan aksi teatrikal dengan menyembelih hewan berinisial RG dalam laporan ke polisi.
Dia mengaku mencintai bumi Kalimantan dan memohon agar tidak dijual.
"Saya mencintai bumi Kalimantan," lanjut Rocky.
Lebih lanjut, dia menyatakan keprihatinan atas pembangunan IKN yang semula sepenuhnya didanai oleh sektor bisnis, tetapi kemudian mulai menggerogoti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara APBN juga diperlukan untuk mendukung pendidikan anak-anak Kalimantan.
Karena kegaduhan publik yang diakibatkan oleh pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rocky Gerung meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
"Saya minta maaf terhadap keadaan hari ini," tutur Rocky.
Kategori :