JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Presiden Jokowi menyatakan bahwa proses pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur terus berjalan dengan pesat.
Selama kunjungannya ke China, ia bertemu dengan para pengusaha China di Chendu dan menawarkan peluang investasi di Indonesia, termasuk dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan industri kendaraan listrik.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping, keduanya sepakat untuk terus mendorong investasi di Indonesia.
Jokowi meminta dorongan khusus untuk kawasan industri di Kalimantan Utara dan IKN, yang disambut baik oleh Presiden Xi.
Jokowi mengungkapkan bahwa pembangunan kawasan inti pemerintahan di IKN telah dimulai tahun lalu.
BACA JUGA:
Ia berharap pembangunan akan terus berlanjut sehingga pada tahun depan, pemindahan ibu kota dapat dilakukan ke IKN.
Investasi swasta telah dimungkinkan dalam sektor kesehatan dan pendidikan di IKN tahun ini.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan bahwa pemerintah terbuka untuk investasi di sektor lain seperti riset dan pusat data, dengan 34 ribu hektar lahan siap untuk dimasuki investor, termasuk di bidang properti, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
"Kami terbuka untuk investor yang dari Tiongkok," ungkap Jokowi.
Selain IKN, pemerintah juga memprioritaskan investasi di ekosistem kendaraan listrik.
BACA JUGA:
Jokowi berencana untuk membangun ekosistem tersebut mulai dari bahan baku hingga kendaraan listrik, dengan perkiraan produksi mobil di atas 1 juta dan kendaraan 2,4 juta pada tahun 2035.
Investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT) juga menjadi fokus.
Indonesia memiliki potensi EBT sebesar 434 ribu megawatt, termasuk hydropower, energi matahari, gelombang laut, angin, dan geothermal.
Jokowi ingin mendorong investor dari RRT untuk berinvestasi di sektor energi baru terbarukan ini.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa peluang investasi ini merupakan kesempatan baik untuk masa depan Indonesia.
Kategori :