JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Partai Gerindra, yang berada dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), akan mengusung Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Namun, calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo masih belum dipastikan.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, menyatakan bahwa kursi bakal cawapres dari KKIR masih kosong.
Pengisian posisi tersebut akan diputuskan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin.
PKB memegang kunci dalam menentukan siapa yang akan menjadi cawapres Prabowo berdasarkan Piagam Perjanjian antara Partai Gerindra dan PKB saat membentuk KKIR.
Walaupun nama-nama lain telah diajukan, seperti Erick Thohir, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menkopolhukam Mahfud MD, Andre menegaskan bahwa calon terkuat cawapres pendamping Prabowo adalah Muhaimin Iskandar.
"Kalau ditanya siapa cawapres terkuat Prabowo ya Gus Muhaimin (Cak Imin)," ungkap Andre.
Namun, Andre menyatakan bahwa calon cawapres bisa didiskusikan kembali jika ada partai lain yang ingin bergabung dengan KKIR, seperti Partai Amanat Nasional (PAN).
Belum ada kepastian mengenai cawapres Prabowo hingga saat ini.
Keputusan akhir sendiri akan melibatkan diskusi antara Prabowo, Cak Imin, dan Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN) jika PAN bergabung dalam koalisi tersebut.
"Harapan kita PAN segera bergabung," kata Andre.
Sebuah survei dari Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan bahwa masyarakat menganggap sosok Erick Thohir sebagai sosok yang paling ideal menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2024.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 19,6 persen responden memilih Erick Thohir, diikuti oleh Gibran Rakabuming Raka (17,2 persen), Ridwan Kamil (16,5 persen), dan Mahfud MD (15,4 persen).
Kategori :