JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sembelit adalah masalah yang mengganggu banyak orang.
Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, sekitar 16 dari 100 orang dewasa di Amerika Serikat rentan terhadap masalah ini.
Di antara orang dewasa berusia 60 tahun ke atas jumlahnya bahkan lebih banyak lagi dengan kira-kira 33 dari 100 orang yang memiliki gejala masalah tersebut.
BACA JUGA:Segudang Manfaat dari Air Tajin, Diantaranya Mencegah Sembelit atau Konstipasi
Penelitian menunjukkan bahwa sembelit dapat menyebabkan penurunan kemampuan mental
Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer di Amsterdam menunjukkan bahwa individu yang buang air besar sekali setiap tiga hari atau lebih memiliki peluang 73 persen lebih tinggi untuk mengalami penurunan kesehatan kognitif.
Untuk penelitian tersebut, 112.000 orang dewasa yang telah mengambil bagian dalam Studi Kesehatan Perawat, Studi Kesehatan Perawat II dan Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan dievaluasi untuk mencari korelasi antara frekuensi buang air besar dan penurunan kapasitas mental.
Data penelitian dikumpulkan dari tahun 2012 hingga 2018 dengan frekuensi buang air besar dari tahun 2012 hingga 2013, dan fungsi kognitif dari tahun 2014 hingga 2018.
BACA JUGA:Wow Lana Del Rey Kerja jadi Pelayan Restoran, Usaha Sampingan Nih?
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa dibandingkan dengan orang yang buang air besar sekali sehari, mereka yang kesulitan buang air besar dan melakukannya setiap tiga hari sekali memiliki tingkat kemampuan kognitif yang jauh lebih rendah yang setara dengan tiga tahun. dari penuaan mental.
Ditemukan juga bahwa mereka yang buang air besar lebih dari dua kali sehari juga berisiko mengalami penurunan kapasitas mental namun kemungkinannya kecil.
Dalam percakapan dengan CNN News, Dr. Chaoran Ma, MD, PhD, asisten profesor di University of Massachusetts Amherst dan kepala kontributor penelitian mengatakan:
"Kita harus memperhatikan gejala fungsi usus yang tidak normal, terutama konstipasi, pada individu yang lebih tua, karena gejala ini mungkin mengisyaratkan risiko penurunan kognitif yang lebih tinggi di masa mendatang."