JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menteri Luar Negeri Malaysia, Zambry Abd Kadir, telah meminta agar negara-negara anggota ASEAN bersatu dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
Zambry menekankan pentingnya komitmen yang kuat dari ASEAN dalam menyelesaikan sengketa maritim di wilayah tersebut.
Usai Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta pada hari Selasa, Zambry mengatakan kepada wartawan bahwa ASEAN harus menegaskan kembali komitmennya dan mengumpulkan semua anggota untuk menunjukkan kesatuan mereka.
"Saya ingin kita menguatkan kembali komitmen kita," kata dia, Selasa (11/7).
Zambry juga menyatakan bahwa isu Laut China Selatan telah dibahas dalam Pertemuan Tingkat Menteri Koordinasi Gerakan Non-Blok (NAM) di Baku, Azerbaijan, pada tanggal 5 Juli.
Malaysia berharap agar Gerakan Non-Blok juga terlibat dalam menjaga stabilitas di Laut China Selatan.
Namun, usulan ASEAN untuk mencantumkan pernyataan mengenai Laut China Selatan dalam dokumen akhir NAM ditolak karena beberapa negara anggota yang tidak memiliki kaitan dengan wilayah tersebut menentangnya.
Zambry menyatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh ASEAN nampaknya belum dianggap penting oleh Gerakan Non-Blok.
Ia menambahkan bahwa ASEAN kehilangan relevansinya di Gerakan Non-Blok, begitu pula sebaliknya.
"Usaha yang telah dilakukan oleh ASEAN tampaknya belum diperhatikan oleh Gerakan Non-Blok," ujar Zambry.
Laut China Selatan, yang diyakini kaya akan sumber daya energi, terus menjadi sumber perselisihan antara beberapa negara yang bersaing dalam klaim wilayah di perairan tersebut.
China mengklaim sebagian besar wilayah itu dengan garis putus-putus yang membentang lebih dari 1.500 km dari daratannya.
Namun, pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Internasional menolak klaim teritorial China tersebut karena tidak memiliki dasar hukum.
Selain China, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Vietnam juga mengklaim kedaulatan atas sebagian wilayah tersebut.
Kategori :