JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Aryanto Misel, penemu alat bernama Niku Banyu (Nikuba), kembali menjadi sorotan setelah pernyataannya viral di media sosial.
Dalam pernyataan tersebut, Aryanto Misel menyatakan bahwa ia tidak membutuhkan bantuan pemerintah dalam mengembangkan alat temuannya, Nikuba.
Pernyataan tersebut langsung mendapat beragam tanggapan dari masyarakat.
Banyak masyarakat yang menyayangkan sikap Aryanto Misel yang menolak bekerja sama dengan pemerintah terkait pengembangan Nikuba.
BACA JUGA:Laporte Bakal Jadi 'Tumbal' Guardiola Jika Gvardiol Jadi Pindah ke City
Nikuba adalah alat yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar untuk kendaraan. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa Nikuba tidak dikembangkan di Indonesia.
Aryanto Misel memberikan penjelasan ketika menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi swasta dan video tersebut kemudian viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Aryanto menyatakan bahwa ia tidak membutuhkan pemerintah dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mengembangkan alat penemuan tersebut.
Ia mengklaim sering "dibantai" oleh pemerintah dan BRIN. Oleh karena itu, ia berencana menjual Nikuba seharga Rp 15 miliar ke industri otomotif di Milan, Italia.
Aryanto Misel mengaku tidak merasa keberatan jika riset terkait Nikuba diambil alih oleh negara asing. Baginya, yang penting adalah mendapatkan dana untuk mengembangkan riset lebih lanjut.
Sebagai tanggapan atas pernyataan Aryanto Misel, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, memastikan bahwa BRIN akan menggelar konferensi pers untuk menanggapi pernyataan tersebut.
Handoko juga menjelaskan bahwa BRIN tidak berwenang memberikan pengakuan terhadap suatu temuan.
Meskipun demikian, BRIN dapat memfasilitasi masyarakat yang memiliki ide inovatif melalui Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR). Handoko menegaskan bahwa dalam ranah sains, dibutuhkan kehati-hatian dan bukti saintifik sebelum suatu temuan dapat diterima oleh komunitas ilmiah.