"Padahal bisa diarahkan untuk naikkan honorer guru, perawat, penyuluh pertanian, dll," lanjut Fadli Zon via cuitannya.
(BACA JUGA:Hasmi Bakhtiar Belum Yakin Tensi Konflik Israel dan Palestina Akan Turun atau Kembali, Begini Alasannya!)
Sebelumnya, seperti disinggung di atas, fakta itu mencuat ketika Bima Hari Wibisana menyampaikan hasil pembaruan data PNS.
"Sejak merdeka, kita baru dua kali memutakhirkan data ASN, yang pertama tahun 2002. Itu dilakukan melalui pendataan ulang PNS dengan sistem yang masih manual," ucap Bima.
Lalu di tahun 2014, Bima mengungkapkan bahwa pihaknya kembali melakukan pendataan ulang PNS. Namun pada saat itu, prosesnya sudah dilakukan secara elektronik dan oleh masing-masing PNS sendiri.
"Hasilnya ternyata hampir 100.000, tepatnya 97.000 data misterius. Dibayarkan gajinya, membayarkan iuran pensiun, tapi tidak ada orangnya," tutup Bima. *