JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap perlakuan yang diterima oleh partainya dalam pemerintahan kabinet Indonesia Maju.
Meskipun NasDem menjadi salah satu partai pendukung Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019, mereka merasa diperlakukan seperti partai oposisi.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyampaikan keluhan tersebut dalam Rapat Pemenangan Pemilu 2024 di DPW NasDem Bali.
Paloh mempertanyakan mengapa partai yang mendukung pemerintahan diperlakukan seolah-olah sebagai partai oposisi.
"Kenapa partai pemerintah diperlakukan seperti partai oposisi?" tanya Surya Paloh, Senin (26/6).
Meskipun demikian, Paloh menegaskan bahwa NasDem tidak akan melakukan perlawanan secara agresif dan lebih fokus pada menjaga keamanan dan stabilitas politik saat ini, namun bukan berarti kelompoknya tidak bisa melawan.
"Sekecil-kecilnya semut dia diinjak, dia terus akan melawan," tegas Paloh.
Paloh menyatakan dukungan partainya terhadap pemerintahan Jokowi hingga akhir masa kepemimpinannya.
Paloh menekankan pentingnya kepercayaan dan semangat yang sama di antara partai koalisi.
Ia juga tak ingin ada yang saling menjatuhkan satu sama lain.
NasDem disebut merasa diperlakukan seolah-olah sebagai oposisi setelah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024.
Selain itu, NasDem juga belakangan ini kerap diuji imbas dari dua menteri dari partainya yang terjerat kasus korupsi.
Dua kader mereka itu adalah Johnny G. Plate, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian.
Kategori :