Perlu diketahui, nama Puan Maharani sudah digadang-gadang maju ke Pilpres 2024 oleh Barisan Relawan Puan Maharani untuk Indonesia (Barani).
Namun, prestasi Puan dianggap masih minus saat menjabat Ketua DPR RI selama satu setengah tahun ini.
+++++
Artinya, sejauh ini belum ada gebrakan yang membuat masyarakat kagum terhadap dirinya dan DPR RI.
Selebihnya masyarakat hanya tahu kasus kontroversial Puan Maharani saat mematikan pengeras suara pada suatu acara paripurna.
Terlebih elektabilitas Puan pun sangat rendah. Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Puan hanya 1,1 persen.
Bahkan hasil survei Parameter Politik Indonesia (PPI), elektabilitasnya hanya 0,7 persen.
Hal itu akan menyulitkan Megawati untuk mengusung Puan Maharani menjadi capres.
Apalagi kalau Megawati dihadapkan adanya kader PDIP yang elektabilitas tinggi, seperti Ganjar Pranowo.
(BACA JUGA:Dukung Gencatan Senjata di Irael dan Palestina, Joe Biden Sebut itu Adalah Solusi yang Terbaik)
Sebagai panutan di PDIP, tentu Megawati harus objektif saat memutuskan siapa yang layak menjadi capres, Puan atau Ganjar.
Sebab, jika dilihat dari hasil survei relatif stabil hingga pertengahan 2023 pilihan paling rasional tentulah Ganjar. Puan dengan berat hati harus rela tidak diusung jadi capres.
Namun, bila pilihan capres lebih bersifat politis, dan Megawati Soekarnoputri tetap memilih Puan Maharani, risiko Puan Maharani tidak terpilih pada Pilpres 2024 akan sangat besar.***