JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meraih elektabilitas 5,8 persen menurut hasil survei Indometer, mengungguli Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hanya di angka 4,4 persen.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menempati posisi pertama dengan elektabilitas 17,3 persen.
Partai Gerindra berada di posisi kedua dengan elektabilitas 16,0 persen, mendekati elektabilitas PDIP.
Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB, menyatakan bahwa elektabilitas Gerindra mengalami peningkatan dari 11,7 persen pada survei Februari 2023 menjadi 14,8 persen pada April 2023, dan saat ini mencapai 16,0 persen.
Leonard mengamati bahwa persaingan antara PDIP dan Gerindra mencerminkan fenomena efek ekor jas (coattail effect).
“Partai yang mengusung tokoh sebagai capres berpeluang untuk terdongkrak elektabilitasnya,” ujar Leonard.
PDIP dan Gerindra mendominasi elektabilitas partai politik, selalu berada pada posisi pertama dan kedua.
Partai lainnya menunjukkan stabilitas, yaitu Golkar (8,8 persen), PKB (7,0 persen), Demokrat (6,2 persen), PSI (5,8 persen), dan PKS (4,4 persen).
Leonard memprediksi ketujuh partai tersebut akan berhasil meraih kursi di parlemen, sementara sisanya harus berjuang untuk menghindari degradasi.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang merekrut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai kader, mengalami peningkatan elektabilitas menjadi 2,7 persen.
Sementara PDIP dan Gerindra mengalami efek ekor jas dari pencapresan, NasDem menghadapi kondisi sulit.
Elektabilitas NasDem terus menurun hingga mencapai 2,3 persen, bahkan tergeser oleh PPP (2,7 persen), PAN (2,4 persen), dan terancam oleh Perindo (1,7 persen).
Partai-partai lainnya, seperti Gelora (1,0 persen), Ummat (0,6 persen), PBB (0,4 persen), dan Hanura (0,2 persen), juga memperoleh dukungan yang rendah.
Partai Keadilan Nasional (PKN), Garuda, dan Partai Buruh tidak mendapatkan dukungan, sementara sejumlah responden (23,1 persen) menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei Indometer dilakukan pada tanggal 5-10 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak dengan metode survei bertingkat (multistage random sampling).
BACA JUGA: AS Minta China Tak Kirim Senjata ke Rusia
Margin of error survei tersebut sekitar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kategori :