JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan bahwa PT Pertamina bersama dengan perusahaan minyak dan gas (migas) asal Malaysia, Petronas, akan segera mengakuisisi 35 persen hak partisipasi (PI) Blok Masela dari Shell.
Negosiasi antara Pertamina dan Shell dikatakan hampir mencapai kesepakatan.
"Shell mau melepas sahamnya ke Pertamina, dan kemungkinan dengan Petronas juga. Dieksekusi akhir bulan ini," kata Arifin, Rabu (14/6).
Pertamina diperkirakan harus mengeluarkan dana sekitar USD1,4 miliar atau sekitar Rp20 triliun untuk membeli saham tersebut.
Arifin menyatakan bahwa kesepakatan tersebut akan dieksekusi akhir bulan ini.
BACA JUGA: Komedian Singapura yang Dikecam Gegara Bikin Lelucon dari Musibah MH370 Bakal Diburu Interpol
Pertamina, Petronas, dan perusahaan migas asal Jepang, Inpex Masela Ltd, akan bekerja sama dalam pengelolaan proyek kilang gas alam cair (LNG) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Ketiga perusahaan tersebut akan patungan investasi dengan total USD19,8 miliar atau sekitar Rp294 triliun.
"Kami ingin memastikan bahwa proyek ini bisa didukung oleh pihak-pihak yang mempunyai kompetensi memadai."
"Untuk itu kita melihat kemungkinan adanya partisipasi dari pihak lain yang memang memiliki kompetensi untuk bisa mendukung proyek ini," ia melanjutkan.
Nantinya, kapasitas produksi Blok Masela diperkirakan akan mencapai sekitar 10,5 juta ton per tahun untuk LNG dan 150 juta kaki kubik per hari untuk gas pipa.
Pemerintah telah memberikan persetujuan terhadap rencana pengembangan Blok Masela dari 2027 hingga 2055, dengan perkiraan produksi gas bumi sebesar 16,38 triliun standard cubic feet (TSCF).
Kategori :