JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengungkapkan besarnya peluang untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 apabila mendapat dukungan dari generasi milenial dan generasi Z.
Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan sebanyak 50 persen suara akan didapatkan apabila memenangkan hati generasi Z dan generasi milenial.
Adapun generasi Z merupakan generasi yang lahir pada tahun 1997-2012, sedangkan generasi milenial merupakan generasi yang lahir di tahun 1981-1996.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo: 'Pemimpin Harus Menunjukkan Wajah Aslinya, Bukan Topeng!'
Ganjar mengungkapkan kekuatan besar untuk memenangkan suara dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Apa yang paling besar kekuatan potensial sebagai potential voter yang ada di sana? Yang pertama adalah generasi Z, dan kedua ada juga generasi milenial, dua kekuatan ini ternyata presentasenya 50 persen lebih," kata Ganjar saat acara pemberian surat tugas bakal calon anggota legislatif PPP pada Kamis, 8 Juni 2023.
Lebih lanjut, Ganjar menyebut kedua generasi tersebut tak menyukai politik bising dengan banyaknya polemik yang terjadi di dalamnya.
"Mereka-mereka ini tidak selalu suka dengan politik yang bising, mereka tidak mau isu-isu besar, tapi mereka mau dialog yang egaliter, dialog yang sangat toleran dan memberikan ruang kepada generasi ini untuk bisa berada pada frekuensi dan panggung yang sama," ungkapnya.
BACA JUGA:Masuk Bursa Kandidat Cawapres Ganjar, Menteri PUPR Menolak: 'yang Lain Aja'
Ganjar Pranowo menyarankan untuk memanfaatkan ruang digital untuk mengkampanyekan diri.
"Metodenya tidak cukup dengan hanya bertemu. Meskipun ketemu itu tentu sangat penting. Suasana emosionalnya berbeda, emosional bondingnya beda," ujarnya.
"Tetapi, kalau ada cara serangan udara, maka ruang-ruang, ceruk generasi milenial dan Z rasanya penting untuk kita tangkap bersama," lanjutnya.
Selain itu, Ganjar juga menekankan kepada bacaleg PPP untuk tidak menyepelekan tokoh lokal untuk mendapatkan suara, karena dapat membantu mendapatkan dukungan dari komunitas dan wilayahnya masing-masing.
"Tokoh-tokoh yang ada di level lokal jangan disepelekan. Ternyata mereka ingin dilibatkan, maka jangan sungkan-sungkan, kalau ada tokoh lokal di level desa mereka punya komunitas yang kuat, tampilkan mereka bersama bapak, ibu sebagai caleg di balihonya," kata Ganjar.