JAKARTA, POSTINGNEWS.ID-China diprediksikan akan menghadapi gelombang baru Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Hal tersebut karena China mendapati 65 juta kasus infeksi Covid-19 per minggu dan puncaknya diprediksikan akan terjadi di akhir Juni 2023.
Angka infeksi kasus Covid-19 tersebut, lebih parah jika dibandingkan dengan jumlah kasus Covid-19 pada akhir tahun lalu hingga Januari 2023.
BACA JUGA:Sang Pelakor, Jennifer Dunn, Dukung Suaminya Faisal Haris Maju Jadi Wakil Rakyat Jawa Barat
Spesialis penyakit pernapasan Zhong Nanshan, merupakan orang yang memprediksi hal yang mencemaskan tersebut.
Pada konferensi bioteknologi di Guangzhou, Zhong mengatakan bahwa gelombang kecil Covid-19 pada akhir April dan awal Mei telah berhasil di cegah.
Tetapi, pada Mei kasus penyebaran Covid-19 subvarian baru, Omicron XBB, diperkirakan akan membludak menjadi sekitar 40 juta kasus infeksi per minggu.
Dan dapat diprediksikan bahwa angka penyebaran Covid-19 akan kembali meningkat menjadi 65 juta kasus infeksi pada akhir Juni 2023.
Peningkatan kasus penyebaran ini, diduga karena China melonggarkan kebijakan Zero COVID yang dilakukan sekitar enam bulan lalu.
Dan sejak pelonggaran kebijakan tersebut, perkembangan kasus penyebaran Covid-19 semakin meningkat hingga saat ini.
Karena meningkatnya kasus penyebaran, Zhong mengatakan bahwa China akan segera meluncurkan vaksin varian khusus yang menargetkan subvarian Omicron XBB.
Hal ini telah mendapatkan persetujuan awal dari negara itu, dan diperkirakan akan segera disetujui secara menyeluruh.