JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi bulan-bulanan banyak pihak usai pengakuannya yang hobi menonton film porno kembali ramai diperbincangkan.
Terkait itu, budayawan Sujiwo Tejo mengatakan, menggunakan isu porno dalam upaya menjegal calon tertentu tidak lagi berlaku di saat sekarang.
“Enggak laku kayak gitu-gitu, mau Ganjar suka bokep, kalau aku suka Ganjar, milih Ganjar, ya, enggak ada hubungan,” kata Sujiwo kepada wartawan, dilansir Sabtu, 27 Mei 2023.
BACA JUGA:Jateng Disebut Jadi Provinsi Termiskin, Kepala BPS Bikin Loyalis Anies Mingkem
Sujiwo pun menyinggung persoalan sama yang juga pernah menimpa mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan ini tak henti-hentinya diserang isu politik identitas dalam upayanya maju di Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau nggak suka Anies, serang pakai yang lain. Jangan pakai nama karena ini menghancurkan bahasa. Identitas itu KTP, kartu identitas,” tuturnya.
Sujiwo lantas mengumpakan dirinya yang merupakan seorang dari suku Jawa, namun tampak seperti Sunda.
BACA JUGA:Respons Sri Mulyani ke JK Soal Utang 1.000 Triliun: yang Penting Jatuh Tempo Bisa Dibayar
“Nama saya itu Jawa Sujiwo, rahang saya itu kalau nggak Jawa ya Sunda. Kalau saya di Bali ya berarti saya politik identitas. Tapi saya bukan berarti dukung Anies,” ujarnya.
Sujiwo kemudian mengingatkan bahwa semua manusia mempunya aib masing-masing. Menyerang seseorang dengan membongkar aibnya, menurut Sujiwo, merupakan orang yang munafik.
“Sehingga tolong ini dijadikan pegangan oleh Syahganda kalau membongkar aib, karena pihak sampeyan juga pasti punya, aku punya aib, Effendi juga pasti punya aib. Cuma belum dibuka,” katanya.
“Itu munafik, munafiknya orang gak sih? Munafik bangsa ini. Aku masih bisa begituan tanpa nonton begitu. Banyak yang mesti nonton,” katanya.