JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menyebut bahwa partainya tidak akan melibatkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) ke dalam pusaran politik menjelang Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Basarah pasca adanya kabar bahwa PDIP mulai melloby NU untuk mencari pendamping yang pas untuk Ganjar Pranowo di pilpres.
PDIP, disebut Basarah, akan tetap menghormati NU sebagai salah satu ormas keagamaan terbesar yang ada di Indonesia.
BACA JUGA:Sah Jadi Capres PDIP, Ini Total Kekayaan Ganjar Pranowo
"PDIP menghargai dan menghormati eksistensi NU sebagai ormas keagamaan," tutur Basarah, di Sekertariat Tim Relawan Ganjar pada Jumat 12 Mei 2023.
"Oleh karena itu, PDIP tidak akan menarik NU ke dalam pusaran politik karena kita menghormati betul," tuturnya menambahkan.
Akan tetapi Basarah menyebut bahwa tidak dapat dipungkiri kalau PDIP punya sejarah hubungan politik yang panjang dengan NU.
Apalagi diketahui Megawati Soekarnoputri pernah menjadi Wapres dari Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada tahun 1999 hingga 2001.
BACA JUGA:Tok! Ganjar Pranowo Resmi Jadi Capres PDIP
Kemudian Megawati juga pernah didampingi salah satu figur penting di NU yakni Hamzah Haz.
Selain itu tokoh NU Hasyim Muzadi juga sempat mendampingi Megawati saat maju sebagai capres 2004.
"Nah, pada saat Pak Jokowi maju di 2014 wapresnya Pak Jusuf Kalla yang juga adalah salah seorang kader NU," terang Basarah.
Untuk Pemilu 2024 mendatang, kata Basarah, pihaknya menghormati keputusan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang ingin menjadikan NU sebagai organisasi kebangsaan yang benar-benar fokus dalam menaungi semua kelompok masyarakat.