Berbagai manfaat dan potensi AI untuk digunakan di berbagai bidang tersebut mendorong minat masyarakat untuk mempelajari sistem ini.
Universitas Prasetiya Mulya, melalui rumpun keilmuan science, technology, engineering, and mathematics (STEM), menyadari hal ini dengan menyediakan bidang ilmu AI di jurusan S1 Program Studi Computer Systems Engineering sejak 2017.
“Belakangan minat mahasiswa kami untuk mendalami AI juga terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata Agung.
Ia memperkirakan, dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, para ahli AI akan semakin banyak dicari karena luasnya pemanfaatan teknologi tersebut dalam berbagai bidang.
BACA JUGA:Syarat dan Ketentuan Lamar Kerja di Pertamina Training and Consulting, Begini Tipsnya!
Untuk mempersiapkan sarjana dengan bekal keilmuan mumpuni di bidang AI, Program Studi Computer Systems Engineering memberikan sejumlah mata kuliah terkait kecerdasan buatan.
Di semester lima, misalnya, seluruh mahasiswa program studi mendapatkan mata kuliah umum mengenai teknologi artificial intelligence (AI) ini.
“Kemudian, mahasiswa yang tertarik mendalami AI, bisa mengambil mata kuliah pilihan, seperti robotics, machine learning dan computer vision," tuturnya.
Para mahasiswa pun tak hanya mendapatkan ilmu terkait kecerdasan buatan dalam konteks praktikal.
“Lebih dari itu, kami justru menitikberatkan pada hal-hal fundamental dan teoretisnya, termasuk juga mengenai etika," tandas Agung.
BACA JUGA:Info Loker Terbaru, Astra Honda Motor Terima Banyak Lowongan Kerja Periode April 2023
BACA JUGA:PRAKTIS! Ikuti 5 Cara Ini Jika Mau Lolos Survei Pinjaman KUR BRI 2023
Dengan demikian, kata Agung, para mahasiswa sarjana Computer Systems Engineering lulusan Prasmul memiliki bekal keilmuan yang lengkap untuk diterapkan di dunia professional.
Sebagai informasi, Universitas Prasetiya Mulya merupakan bekas kampus dari anak mantan pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo. Ia juga merupakan tersangka kasus penganiayaan kepada putra pengurus GP Anshor, David Ozora.
Mario Dandy sendiri resmi dikeluarkan atau drop out (DO) oleh pihak kampus Prasetiya Mulya pada 23 Februari 2023. Hal ini menyusul kasus tindak kekerasan yang menjeratnya.