Habib Bahar bin Smith, Menegaskan sebagai cucu Nabi Muhammad ke-29||Instagram @Pecintasayyidbahar_official
TRENDINGNEWS - Pernyataan Habib Bahar bin Smith di persidangan lanjutan yang digelar pada Selasa, 18 Mei 2021 mengundang perhatian publik.
Pasalnya, Habib Bahar Smith sempat menyinggung bahwa dirinya adalah cucu Nabi Muhammad ke-29.
Pernyataan itu muncul ketika Habib Bahar diingatkan majelis hakim terkait kisah Rasulullah dalam menghadapi kaum Yahudi.
Kala itu, meski Nabi Muhammad dihina dan dilempari batu oleh kaum Yahudi, namun beliau justru menjenguk orang Yahudi yang sedang sakit.
(BACA JUGA:Menohok, Denny Siregar Ingatkan Novel Baswedan: Katanya Sudah Gak Suka KPK Sekarang, Tapi Masih Sibuk Bertahan?)
"Apakah habib pernah tahu kalau Rasulullah ini pernah melakukan kekerasan terhadap orang?" tanya hakim Surachmat dalam sidang virtual di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Bandung, Jawa Barat.
Spontan Habib Bahar pun menjawab, "Nah, yang mulia, itu masalah pribadi Rasulullah.
Nabi Muhammad, beliau masalah pribadi, beliau dihina dan dicaci dimaki dan dilempari kotoran unta, beliau diam. Tetapi kalau selain daripada urusan pribadi, beliau tidak pernah diam.
Ada yang mengaku nabi palsu, dibunuh oleh beliau. Dibunuh, yang mulia, dan itu bukan hanya zaman nabi.
(BACA JUGA:Sikapi Konflik Israel-Palestina, Recep Tayyip Erdogan Kritik Amerika dan Austria Gegara Lakukan Hal ini?)
Di zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq, beliau pernah menyuruh memotong tangan perempuan yang pernah menghina Rasulullah.
Di zaman sayyidina Umar bin Khattab, beliau pernah membunuh orang yang menghina Rasulullah," terang Bahar panjang lebar.
Lalu ia pun menimpali kisah Rasulullah tersebut, bahwa apa yang terjadi antara Rasulullah dan orang Yahudi itu merupakan persoalan pribadi.
"Jadi, Rasulullah selama masalah pribadi beliau memaafkan dan tidak pernah mempermasalahkan," kata Bahar menambahkan.
(BACA JUGA:Seakan Dapat 'Angin Segar', Novel Baswedan Ucapkan Terimakasih untuk Presiden Jokowi)
Bahkan Bahar juga mengatakan dirinya sering dicaci maki. Namun ia mengaku tak pernah membalas cacian itu dengan cacian juga.
"Bahkan sampai-sampai barusan yang mulia, di Singkawang ada orang yang menghina saya dan di media sosial. Dia hina saya, kemudian dilaporkan.
+++++
Saya bikin surat yang mulia, saya mohon kepada majelis hakim Singkawang untuk membebaskan yang sudah menghina saya.
Karena saya sudah memaafkan dia dan dia tidak memiliki salah kepada saya. Saya sudah memaafkan siapapun yang menghina pribadi saya, asalkan tidak menghina agama saya," tutur Bahar.
(BACA JUGA:Kesal Kelakuan Bejat Guru Ngaji Cabuli Muridnya, Sekjen PBNU: Tak Bisa Ditolerir, Harus Dihukum Berat!)
Bahar menegaskan, jika untuk urusan pribadinya ia tak mempermasalahkan. Namun, jika sudah terkait agama dan keluarganya maka ia tak bisa tinggal diam.
"Tapi kalau pribadi saya dihina dan dicaci, insyaallah kakek kami mengajarkan itu. Kakek kami mengajarkan itu, saya cucu nabi Muhammad ke-29," ucap Bahar.
"Saya punya kakek, beliau dibunuh ketika salat ditusuk dan ditikam dari belakang, ketika ditikam dari belakang apakah beliau bilang ke anak-anaknya, 'wahai anakku bunuh dan kejar dia'.
Apakah beliau berkata seperti itu? Tidak, beliau bilang kalau nanti aku mati, beri dia perlindungan sebagaimana perlindungan yang sudah diberikan kepada aku. Beri dia makanan sebagaimana makanan yang diberikan kepadaku, itu adab kakek kami apabila dihina pribadi," tambah Bahar.