JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kabar bahagia untuk warga yang perekonomiannya terbatas akan mendapatkan bantuan sosial dalam bentuk pangan.
Rencananya bansos tersebut akan diseluncurkan pada bulan Maret 2023 hingga 3 bulan kedepan yaitu Mei 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui virtual.
BACA JUGA:Ayo Sebelum Kehabisan! Tiket Kereta Mudik Lebaran 2023 Baru Terjual 20 Persen
"Pemerintah kemarin telah memutuskan akan memberikan bantuan beras selama tiga bulan, demikian pula untuk bantuan telur dan ayam. Ini sedang diatur regulasinya," kata Airlangga dalam Kick-Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi (GNPIP) 2023 secara virtual Minggu, 5 Maret 2023.
Airlangga menyebut saat ini sedang disiapkan regulasi terkait pelaksanaannya. Bansos akan diberikan kepada masyarakat desil bawah yang termasuk dalam penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai.
"Diharapkan dalam tiga bulan ini bisa berjalan dan juga kami mengingatkan pada Maret ini akan ada survei terkait kemiskinan, sehingga tentu diharapkan kita bisa menahan inflasi agar kemiskinan tidak meningkat. Bansos ini akan dilaksanakan di Maret, April dan Mei," tutur Airlangga.
Rencana pemberian bansos beras dilakukan di tengah lonjakan harga yang terjadi di banyak daerah. Airlangga mengakui beras menjadi salah satu pemicu masih tingginya inflasi Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras eceran naik 2,63% secara bulanan atau 10,41% secara tahunan pada Februari 2023. Harga beras terus naik meskipun produksi bulan lalu diperkirakan naik tinggi.
Sebagaimana diketahui, harga beras saat ini sangat menyulitkan warga kecil untuk membelinya karna harganya yang tinggi.
Harga beras yang tinggi diharapkan bisa terbantu oleh musim panen yang akan jatuh pada Maret-April 2023. Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga tak ingin panen memicu penurunan harga beras yang kemudian membuat kesejahteraan petani menurun.
"Kita tidak ingin ketika produksi beras rendah harga tinggi, namun pada saat panen harganya turun sehingga kita akan kehilangan beberapa segi baik dari sisi nilai tukar petani maupun inflasi, sehingga perlu dijaga agar nilai tukar petani bisa baik dan inflasi bisa terkendali," kata Airlangga.
BACA JUGA:Wow! KAI Jual Tiket Mudik 3,5 Juta, Masih Ada Tiket Tambahan Juga Lho
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras eceran naik 2,63% secara bulanan atau 10,41% secara tahunan pada Februari 2023. Harga beras terus naik meskipun produksi bulan lalu diperkirakan naik tinggi.