JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Peristiwa Childfree dan hidup sendiri di Jepang mengakibatkan negeri sakura itu mencetak rekor angka kelahiran bayi terendah di 2022 dengan jumlah kurang dari 800 ribu.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah agar populasi terjaga, salah satunya dengan menyelenggarakan acara perjodohan bagi para jomblo.
Pada tahun 2018, survei mengatakan bahwa sekitar 80% orang di daerah tersebut sebenarnya ingin menikah pada suatu saat nanti.
BACA JUGA:Lirik Lagu 'Rungkad' Versi Jepang yang Viral di YouTube, Lengkap dengan Versi Aslinya!
Akan tetapi sekitar 40% tetap single karena mereka kesulitan dalam menemukan jodohnya. Mengantisipasi fenomena ini, pemerintah setempat pun bertindak.
Survei dari National Institute of Population dan Social Security Research menemukan bahwa hampir seperlima pria Jepang dan 15% wanita tidak tertarik menikah, angka tertinggi sejak 1982. Hampir sepertiga pria dan seperlima wanita Jepang di usia 50-an tak pernah menikah.
Melansir berbagai macam sumber, diketahui Pemerintah prefektur Aichi menjadi penyelenggara kegiatan event perjodohan terbesar yang digelar di Jepang itu. Sekitar 400 jomblo akan berkumpul di kota Nagakute, dalam salah satu tersebut.
Untuk event ini, pemerintah Aichi sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 800 juta.
BACA JUGA:The Real Sultan! Nagita Slavina Boyong Restoran Karaage Jepang Favorit Langsung ke Indonesia
Event perjodohan massal itu akan diselenggarakan secara gratis. Mereka yang single berumur antara 20 sampai 30-an tahun yang tinggal di Aichi bisa mengikutinya.
Mereka yang hadir awalnya akan disuguhi video pembelajaran, yang menayangkan misalnya bagaimana berbincang yang baik dengan lawan jenis. Kemudian mereka akan dipisahkan ke grup kecil dan diharapkan menemukan jodoh idaman.
Orang-orang pun diminta datang karena acaranya yang menarik dan juga gratis.
"Dengan penurunan angka kelahiran, kami ingin membantu agar orang-orang memikirkan tentang pernikahan," ujar Pemerintah Aichi.
BACA JUGA:Film Jepang Terbaru! Netflix Merilis Film Berjudul 'Call Me Chihiro'
Belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, di mana pemerintah Jepang begitu semangat untuk menjodohkan warganya. Saat ini memang pertaruhannya besar, yaitu masa depan dan kelangsungan negara.