JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pada Juni 2022 lalu, selama enam bulan berturut-turut 61 perusahaan di Inggris Raya melakukan uji coba dengan menerapkan kerja 4 hari dalam sepekan.
Dari jam kerja yang diterapkan sebelumnya dengan gaji utuh tanpa ada perubahan. Kendati begitu, perusahaan tetap memperhatikan kinerja setiap individu.
Hasil uji percobaan itu pun telah keluar dan diterbitkan dalam situs 4 Day Week Global. Sehubungan dengan kampanye UK’s 4 Day Week Campaign uji coba yang dipimpin oleh nirlaba 4 Day Week Global ini pun dilakukan dan penelitian dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of Cambridge, Boston College dan lembaga think tank Autonomy.
BACA JUGA:Ini Alasan Orang Mabuk Sering Berkata Jujur, Penelitian Ini Ungkap Semuanya!
Berbagai industri juga turut dilibatkan dalam penelitian ini, mulai dari karyawan TI, layanan keuangan, di bidang kesehatan, hingga toko ikan dan keripik. Terdapat sekitar 2.900 karyawan yang diuji coba.
Hasil laporan perusahaan menunjukkan dampak positif dengan sekitar tiga uji coba berlangsung, dan semuanya tampak baik-baik saja.
Sekitar 71 persen karyawan mengaku tingkat burnout, atau kondisi tubuh kelelahan dan stres karena pekerjaan, menurun saat bekerja empat hari dalam sepekan. Sebanyak 39 persen karyawan mengaku stresnya juga berkurang.
Sementara itu, berdasarkan hasil uji coba secara keseluruhan menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan meningkat secara signifikan.
BACA JUGA:Wah! Ternyata Fuji Naksir El Rumi Sejak Masa SMP Loh: 'Dulu Viral Banget Nih'
Staf juga melaporkan 60 persen meresa lebih mampu menyimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawab merawat keluarga atau diri sendiri, dan adanya peningkatan work life balance, di mana 62 persen peserta merasa lebih mudah untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan sosial.
Karyawan juga mengalami peningkatan kesejahteraan. Peningkatan ini didukung oleh berkurangnya laporan karyawan yang sakit –sebesar 65 persen.
Trend ini pun dinilai berdampak positif oleh masyarakat. Implikasi dari uji coba ini pada pendapatan perusahaan yang sedikit mengalami peningkatan, rata-rata 1,4 persen, sehingga pemangkasan hari kerja terbukti tidak mengganggu produktivitas.
92 persen perusahaan dengan hasil uji coba yang berdampak positif, akhirnya bersedia untuk menerapkan 4 hari kerja dalam sepekan di luar uji coba, di mana 18 perusahaan di antaranya telah menerapkannya secara permanen.
BACA JUGA:Berita Duka! Pebulutangkis Muda Indonesia, Az Zahra Putri Dania Meninggal Dunia
“Sebelum uji coba, banyak yang mempertanyakan apakah kami akan melihat peningkatan produktivitas untuk mengimbangi pengurangan waktu kerja, tetapi inilah yang kami temukan,” ujar Profesor Brendan Burchell,.