Pantang Mundur! Gubernur NTT Tetap Terapkan Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi

Kamis 02-03-2023,08:18 WIB
Reporter : Tamadhir Taharani
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menerapkan rencana kebijakan peserta didik setingkat SMA dimajukan menjadi pukul 05.00 Wita, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku pantang mundur.

Tujuan dari aturan tersebut adalah untuk mempersiapkan siswa menembus perguruan tinggi negeri (PTN) ternama atau sekolah kedinasan di Indonesia. 

Viktor menjelaskan bahwa kebijakan itu hanya berlaku untuk SMA 1 dan SMA 6. 

BACA JUGA:Begini Loh Cara yang Tepat Buat Move On dari Mantan Kekasih

"Saya menyatakan ini penting, karena itu saya tak akan mundur." kata Viktor, Selasa (28/2).

Viktor berharap kebijakan dalam melatih kedisiplinan siswa. Dirinya percaya dengan kedisiplinan ini para siswa mampu melatih mereka ketika mengikuti tes masuk sekolah kedinasan seperti Akademi Militer (Akmil) maupun Akademi Kepolisian (Akpol).  

Sementara itu, Viktor menjelaskan Pemprov NTT bekerja sama dengan Akpol dan Akmil agar siswa dari NTT dapat diterima menjadi calon tentara dan polisi.

"Jadi mereka tersiapkan dengan baik," imbuhnya.

BACA JUGA:Bravo! Damkar Sukses Keluarkan Kepala Bocah yang Nyangkut di Loyang Kue

Alasan mengapa hanya dua sekolah saja yang menerapkan jam masuk pukul 05.00 Wita, karena menurut Viktor, dua sekolah tersebut yakni SMA 1 dan SMA 6. 

Kedua sekolah tersebut memiliki kemampuan dan sanggup menerapkan aturan baru dalam mencetak siswa unggulan.

"Pertama SMA 1, siap-siap anak-anak SMA 1 kalau tidak kuat tarik pulang sudah, karena ini jalan terus kecuali saya berhenti September nanti, pasti bisa dibatalkan," ujar Viktor.

Dirinya juga meminta jajaran Politikus NasDem melakukan analisis dan kajian soal rencana kebijakan ini, dikarenakan semua perubahan pasti menimbulkan pro dan kontra, termasuk keputusan Viktor. 

BACA JUGA:The Real Sultan! Nagita Slavina Boyong Restoran Karaage Jepang Favorit Langsung ke Indonesia

"Maka pelajaran paling baik di hidup kita try and fix. Di manapun kita berada, bergereja, berpemerintahan itu try and fix. Karena itu try and fix pendekatan untuk menemukan kekurangan-kekurangan kita," pungkasnya.

Kategori :