JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Vape bisa berbahaya bagi pernapasan karena mengandung zat berbahaya seperti formaldehida, nikotin, dan metanol.
Zat-zat ini dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada saluran napas dan paru-paru.
Penggunaan vape juga dapat memicu masalah pernapasan seperti batuk, sesak napas, dan infeksi paru-paru.
BACA JUGA:Cegah dan Kenali Gejala Gagal Ginjal Akut Sejak Dini, Stop Merokok dan Konsumsi Alkohol!
Terlebih lagi, vape bisa mengandung partikel berbahaya yang dapat menempel di saluran napas dan memicu masalah kesehatan jangka panjang.
Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan vape karena penggunaan vape dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan memicu berbagai masalah kesehatan, seperti batuk, sesak napas, dan infeksi paru-paru.
Zat kimia yang terkandung dalam liquid vape juga bisa memicu masalah kesehatan jangka panjang, seperti kanker, masalah pada hati, dan kerusakan pada sistem saraf.
Terlebih lagi, vape bisa menjadi sarana untuk memulai merokok dan memiliki dampak negatif pada perkembangan otak remaja. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan vape.
BACA JUGA:Pembelian Rokok Lebih Penting daripada Makan di Indonesia, Sri Mulyani Ungkap Faktanya
Penggunaan vape dapat memiliki efek buruk pada jantung dan sistem kardiovaskular.
Studi menunjukkan bahwa vape dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan frekuensi jantung, yang dapat memicu serangan jantung dan stroke.
Zat kimia yang terkandung dalam liquid vape juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan vape.