Kerusakan vagina bisa meliputi laserasi atau robekan vagina yang butuh pembedahan jika sudah menyebabkan pendarahan berlebihan. Bisa juga menyebabkan rusaknya vulva atau kerusakan bibir vagina.
Bahkan di beberapa kasus menunjukan seks kasar bisa menyebabkan kerusakan permanen pada vagina.
BACA JUGA:Robot AI Pengacara Pertama Hadir di Amerika, Tugasnya Menangani Kasus Tilang
Ahli Ginekologi atau Dokter Obgyn, Jessica Shepherp, mengatakan bahwa seks kasar memang tidak selalu membahayakan. Namun, bisa menyebabkan trauma pada vagina meliputi pendarahan atau iritasi yang menyebabkan sensasi perih pada vagina.
"Tapi vagina sangat elastis, karena mengandung banyak kolagen yang membuat bentuknya bisa kembali ke ukuran normal. Kondisi ini terjadi dengan adanya fenomena kelahiran anak melalui vagina," tutup Jessica mengutip Essence.
Meski begitu, Jessica mengimbau jika merasa terjadi sesuatu tidak mengenakan saat berhubungan seks, seperti sakit yang luar biasa, maka disarankan menemui dokter.