JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Masjid Al Jabbar di kawasan Gedebage, Kota Bandung, diresmikan sebagai Masjid Raya Provinsi Jawa Barat diresmikan oleh Ridwan Kamil Jumat, 30 Desember 2022.
Peresmian masjid ini juga banyak dihadiri oleh pejabat kementerian, para kepala daerah, serta Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Peresmian masjid ini juga dilakukan dengan melakukan solat jumat perdana yang dilakukan dimasjid Al Jabbar.
BACA JUGA:Innalillahi, Pekerja Tambang Emas Ilegal di Jambi Tewas Tertimbun Longsor
Melalui akun Instagram Humas Pemda Jabar, pihak panitia menyiapkan tiga skema untuk akses memasuki Masjid Al Jabbar yakni, Jalan Cimincrang, Jalan Gedebage Selatan, dan Summarecon. Panitia juga menyiapkan lokasi parkir di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dengan shuttle menuju area masjid.
Masyarakat umum bisa turut menghadiri peresmian hari ini selama sudah meregistrasikan dirinya melalui aplikasi Sapawarga. Kuotanya pun dibatasi hanya untuk tiga ribu pendaftar per sesi.
Yana sebagai Walikota Bandung menyambut positif hadirnya Masjid Raya Al Jabbar yang terletak di Kota Bandung. Ia bersyukur masjid yang juga memuat khazanah perjalanan umat Islam di Indonesia kini hadir di Kota Bandung.
"Kami menyambut positif. Semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua, khususnya bagi masyarakat Kota Bandung," katanya saat berada di Masjid Al Jabbar Jumat, 30 Desember 2022.
BACA JUGA:Yudo Margono Beberkan Alutsista TNI Tahun 2023, Ada Kapal Penyapu Ranjau dan Kapal Tanker!
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya menyebut pembangunan Masjid Raya Al Jabbar memiliki sejarah panjang sejak 2017.
Saat itu, Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung, bertindak sebagai arsitek dari Masjid Raya Al Jabbar. Proses groundbreaking dilakukan di era Gubernur Ahmad Heryawan.
"Bukan kebetulan, masjid ini memiliki latar belakang matematis (Aljabar atau Al Jabbar), dan juga Jabbar, bisa dikaitkan dengan singkatan dari Jawa Barat. Mari, kita makmurkan masjid ini," ucap Kang Emil.
Masjid yang dibangun di lahan seluas sekitar 25 hektare ini memiliki kapasitas sekitar 30.000 orang, dengan rincian 10.000 orang di area dalam (indoor) dan 20.000 orang di area plaza.
Selain itu, terdapat 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat yang disimbolkan oleh desain batik setiap Kota dan Kabupatennya.