Polisi tingkatkan petugas di pos-pos penyekatan||PMJ
POSTINGNEWS: Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus covid-19 ke daerah-daerah.
Salah satunya, ditetapkan peraturan larangan mudik dari tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021, bagi masyarakat Indonesia.
Penerapan larangan pun diketatkan sekaligus ditingkatkan oleh tim yang bertugas di lapangan, baik itu kepolisian, dishub, satpol PP di berbagai titik.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, termasuk kasus jebolnya penyekatan petugas di pos perbatasan Bekasi-Karawang, kini pihak kepolisian meningkatkan penjagaan.
(BACA JUGA:Tegas! Benny Wenda Menuntut Presiden Jokowi Agar Bebaskan Victor Yeimo, Karena Alasan ini?)
Seperti diinformasikan, kali ini pihak kepolisian republik Indonesia (Polri) memperkuat penjagaan di pos penyekatan dengan menurunkan anggota bersenjata.
Tak hanya bertujuan memaksimalkan penjagaan, tapi juga untuk memberi perlindungan lebih bagi masyarakat, terutama dari tindak pidana dan insiden yang tak diinginkan.
Hal tersebut disampaikan, "Ketika ditempatkan personel-personel yang membawa senjata api, di sana dalam rangka melindungi masyarakat agar tidak menjadi korban dari kegiatan atau pun pelaku-pelaku kriminalitas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat atau Karopenmas, Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, di Mabes Polri, Jakarta.
Operasi Ketupat ini di titik penyekatat juga untuk menjaga keamanan. Serta Brigjen Pol Rusdi Hartono menyatakan bahwa tidak semua anggotanya yang beroperasi dibekali persenjataan.
(BACA JUGA:'Bocoran' dari LAPAN, 1 Syawal Akan Tepat di Hari Kamis 13 Mei 2021)
Meski begitu, menurut Brigjen Pol Rusdi Harto, tak selalu petugas harus membawa senjata api saat berhadapan dengan masyarakat.
Selanjutnya, Brigjen Pol Rusdi Hartono juga telah melakukan pemetaan identifikasi terkait adanya kemungkinan-kemungkinan dari operasi penyekatan mudik.
Seperti kecelakaan hingga kemungkinan adanya tindakan kriminalitas, makanya Polri perlu menurunkan anggotanya yang dilengkapi senjata api.
"Dimungkinkan dari aktivitas penyekatan mudik ada terjadi kecelakaan, juga kemungkinan akan adanya tindak kriminalitas," tegas Brigjen Pol Rusdi Hartono.