Mengenal Trio Karbon Biru yang Kerja Lembur untuk Iklim dari Bawah Laut

Mengenal Trio Karbon Biru yang Kerja Lembur untuk Iklim dari Bawah Laut

Trio karbon biru seperti bakau, lamun, dan rawa asin bekerja lembur menyimpan karbon dan melindungi pesisir dari dampak perubahan iklim.-Foto: Shuttestock-

Benteng Pesisir yang Diam-Diam Kerja Rodi

Pentingnya karbon biru tidak berhenti pada peran mereka menyimpan karbon jangka panjang. Ekosistem ini juga menjadi tameng bagi masyarakat pesisir dari dampak perubahan iklim yang sudah terasa sehari-hari seperti naiknya permukaan laut, gelombang badai, dan banjir yang makin rajin hadir.

Akar bakau bekerja melemahkan energi gelombang. Vegetasi pesisir menyerap air dan menahan erosi. Penelitian memperkirakan bakau melindungi 15 juta orang dari banjir setiap tahun dan mencegah kerugian properti lebih dari 65 miliar dolar AS. Sistem akar yang luas juga bisa mengurangi tinggi gelombang hingga dua pertiga. Artinya, memelihara habitat pesisir bukan cuma soal karbon, tetapi juga soal keselamatan manusia.

BACA JUGA:Soal Bantuan China ke Aceh, Menhan: Itu Bukan Bantuan Asing, Cuma Urusan Personal

Salah satu cara memperlambat dampak perubahan iklim adalah memasukkan lahan basah pesisir ke pasar karbon lewat penjualan kompensasi karbon. Pendekatan ini memberi insentif finansial bagi restorasi dan konservasi, sambil membantu mengurangi beban pajak karbon yang ditetapkan berbagai negara.

Melindungi dan memulihkan habitat pesisir terbukti efektif menahan perubahan iklim sekaligus menjaga ekonomi masyarakat. Ekosistem karbon biru juga menopang kehidupan liar dan manusia dengan menyediakan habitat, menopang jaring makanan, serta menjamin ketahanan pangan lewat perikanan komersial maupun rekreasi.

Selain manfaat ekologis, kawasan ini membuka peluang wisata seperti snorkeling di padang lamun atau kayaking di rawa yang tenang. Dengan kata lain, karbon biru bukan hanya soal angka dan grafik, melainkan tentang bagaimana alam pesisir diam-diam terus bekerja agar manusia tidak terlalu cepat “kehilangan daratan”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share