Awas Cuaca Ekstrem! Bibit Siklon 97S & 98S Mengintai, Pelindo Multi Terminal Perketat "Kuda-Kuda" di Seluruh Pelabuhan

Awas Cuaca Ekstrem! Bibit Siklon 97S & 98S Mengintai, Pelindo Multi Terminal Perketat

Ilustrasi Berita--vritimes.com

POSTINGNEWS.ID ---  Alarm kewaspadaan berbunyi di sektor maritim Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi pergerakan dua Bibit Siklon Tropis (97S dan 98S) yang aktif di dekat wilayah Indonesia. Fenomena ini berpotensi memicu cuaca ekstrem, gelombang tinggi, dan angin kencang.

Merespons ancaman alam tersebut, PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang mengelola terminal nonpetikemas, langsung mengambil langkah taktis. Perusahaan memperketat kesiapsiagaan operasional di seluruh terminal demi memastikan keselamatan pekerja dan kelancaran arus logistik barang.

Direktur Operasi Pelindo Multi Terminal, Arif Rusman Yulianto, menegaskan bahwa SPMT tidak mau ambil risiko sekecil apa pun. Berikut adalah strategi mitigasi yang diterapkan SPMT menghadapi cuaca buruk kali ini.

BACA JUGA:Banjir Sumatra Baru Pembuka, Siklon Tropis Diprediksi Kian Beringas

1. Prosedur Keselamatan "Harga Mati"

Arif Rusman menjelaskan bahwa seluruh aktivitas bongkar muat kargo wajib mematuhi protokol ketat. Tidak ada toleransi bagi kelalaian di tengah cuaca buruk.

Langkah konkret yang dilakukan meliputi:

Penerapan K3 Ketat: Memastikan seluruh personel menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan mematuhi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Cek Fasilitas Berkala: Pemeriksaan teknis terhadap crane, dermaga, dan alat berat dilakukan lebih intensif untuk memastikan semuanya prima saat badai mungkin menerjang.

Koordinasi Lintas Sektor: Komunikasi intensif terus dilakukan dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta perusahaan pelayaran untuk memantau update cuaca real-time.

BACA JUGA:Apa Tujuan BMKG Pantau Perkembangan Bibit Siklon Tropis 90W di Laut Filipina?

2. Siap Setop Operasi Jika Membahayakan

Keselamatan nyawa adalah prioritas utama di atas segalanya. Arif menegaskan kebijakan tegas perusahaan jika kondisi alam tidak bersahabat.

"Jika kondisi cuaca ekstrem yang membahayakan terjadi, maka kegiatan operasional akan dihentikan sementara waktu untuk menjamin keselamatan petugas di lapangan, maupun mitra dan pengguna jasa," tegas Arif.

Penundaan ini adalah langkah preventif standar agar tidak terjadi kecelakaan kerja atau kerusakan muatan akibat angin kencang atau gelombang pasang.

BACA JUGA:Banjir Sumatera Disebut Anomali, DPR: Hujan Sebulan Tumpah dalam Sehari

3. Pasukan "Emergency Response" Siaga Penuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: vritimes.com

Share