"Ini karena ada kerusakan atau tidak berfungsinya CCTV. Jadi, ini semua masih menurut mereka," ujar Taufan.
"Kami mengumpulkan keterangan, misalnya soalnya tembak-menembak dari Saudara Bharada E,” tambahnya.
BACA JUGA:Gempar! Anak Indigo Ramal Artis Berinisial PM Tak Akan Lama Lagi Bakal Meninggal, Ini Ciri-cirinya
BACA JUGA:Lemkapi Sarankan Timsus Polri Periksa Keluarga Ferdy Sambo Pakai Lie Detector
Sebelumnya, pengamat dan Pemerhati Kebijakan Publik, Jerry Massie menanggapi soal kasus tewasnya Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J yang belum kunjung terkuak.
Padahal, kasus polisi tembak menembak itu sudah berjalan hampir satu bulan, tetapi belum juga menemui titik terang.
Jerry juga merasa bingung, Polri dan Komnas HAM tidak memberikan rilis ataupun keterangan khusus terkait bagaimana jenazah Brigadir J bisa sampai ke rumah sakit.
Apalagi Komnas HAM juga tidak secara penuh menyampaikan data dan temuan meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan untuk memperjelas kasus tersebut.
BACA JUGA:Gempar! Anak Indigo Ramal Artis Berinisial PM Tak Akan Lama Lagi Bakal Meninggal, Ini Ciri-cirinya
"Ketua Komnas HAM sendiri mengakui adanya tingkat kesulitan dalam membongkar kasus kematian Brigadir J," ujar Jerry Massie, dikutip dari Disway.id pada Rabu 3 Agustus 2022.
+++++
"Alat bukti berupa CCTV di rumah Sambo kabarnya rusak, decoder dicopot. Lalu siapa yang mencopot barang bukti itu. Ini belum juga terungkap," lanjutnya.
Lebih lanjut, Jerry yang juga merupakan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu juga mengetahui adanya permintaan Menkopolhukam Mahfud MD sebanyak dua kali untuk menegaskan kasus kematian Brigadir J.
"Pak Mahfud MD belum mau masuk pada substansi penyelidikan dari perkara yang sudah memasuki hari ke-24 ini. Feeling saya, poin-poin penting dari alur kasus ini sudah dikantonginya. Maka
kita tunggu beliau bergerak, mudah-mudahan beres," tutur Jerry.