"Jadi begitu di Saudi wukuf sekarang, kita ikut puasanya di hari itu. Jelas ya, itu kalau tidak menggunakan 'Yaum'," sambung UAH.
Akan tetapi jika menggunakan 'Yaum', maka bisa dipastikan bahwa puasa Arafah melekatkan sesuatu pada waktunya, bukan momentumnya.
BACA JUGA:PP Muhammadiyah Sebut Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal Tak Boleh Dilakukan, Ini Alasannya
BACA JUGA:Shawn Mendes Bawa Bendera Pelangi Saat Manggung, Isyarat Bahwa Dirinya Gay?
"Waktu orang wukuf tanggal berapa, 8 apa 9? 9 ya. Jadi orang wukuf di tanggal 9 Dzulhijjah," tegas UAH.
+++++
"Artinya kalau di satu tempat, satu daerah, satu negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah, sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf sekarang di Saudi, maka itu sudah harus menunaikan puasanya," samnung Adi Hidayat.
Dengan demikian dapat disimpulkan jika jatuh puasanya berdasarkan pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya.