Demi Hentikan Deklarasi Kemerdekaan Taiwan, China Ancam Kerahkan Militer Bersenjata

Senin 13-06-2022,21:13 WIB
Reporter : Nezar
Editor : Nezar


China ancam kerahkan militer bersenjata jika Deklarasi Kemerdekaan Taiwan dilakukan|ilustrasi|

JAKARTA, POSTINGEWS.ID - Menteri Pertahanan Tiongkok, Wei Fenghe mengancam akan mengerahkan pasukan bersenjata menghentikan deklarasi kemerdekaan Taiwan. 

"Kami akan berjuang dengan segala cara dan kami akan berjuang sampai akhir. Ini adalah satu-satunya pilihan bagi Tiongkok," kata Wei dalam pidatonya, Senin 13 Juni 2022 seperti dikutip dari AFP.

Wei juga mengancam, bagi setiap pihak mana pun yang ingin memecah-belah Tiongkok.

"Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah Tiongkok pasti tidak akan berakhir dengan baik," ujarnya.

BACA JUGA:Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 Mulai Menyebar di Indonesia, Kenali Gejalanya

"Tidak seorang pun boleh meremehkan telad dan kemampuan angkatan bersenjata Tiongkok untuk menjaga integritas teritorialnya," imbuhnya.

+++++

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin menyebut Tiongkok melakukan kegiatan militer yang "provokatif, tidak stabil" di dekat pulau itu.

"Tiongkok juga melakukan pendekatan yang semakin "koersif dan agresif" terhadap klaim wilayah maritimnya yang luas di Asia Pasifik," ujarnya.

Seperti dilansir dari Al Jazeera, dalam pidatonya di gelaran serupa sehari sebelum Wei berpidato, Austin menekankan AS berkomitmen pada "tatanan internasional berbasis aturan" dan akan bekerja dalam kemitraan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.

BACA JUGA:Fenomena Bulan Purnama Stroberi Super Bakal Tampak di Indonesia Besok

Austin berkata kebijakan AS atas Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri dan diklaim Tiongkok sebagai miliknya, tetap sama.

"Sepertinya tidak berlaku untuk Republik Rakyat China (RRC). Langkah RRC mengancam untuk merusak perdamaian dan stabilitas. Itu bukan hanya kepentingan AS, ini masalah perhatian internasional," tuturnya.

Ketegangan AS-Tiongkok tengah meningkat terutama karena peningkatan jumlah serangan udara Tiongkok ke zona pertahanan udara Taiwan.

Kategori :