Pasien yang terinfeksi varian BA.4 ini telah menerima dua dosis vaksin Pfizer dan tidak bergejala.
Kedua, pasien ini adalah WNA asal Mauritius, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 45 tahun.
Pasien yang terinfeksi varian BA.5 ini telah menerima tiga dosis vaksin Johnson & Johnson dan tidak bergejala.
Ketiga, pasien ini adalah WNA asal Amerika, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 57 tahun.
Pasien yang terinfeksi varian BA.5 ini telah menerima empat dosis vaksin Pfizer.
Dia menderita gejala ringan berupa sakit tenggorokan dan badan pegal.
Keempat, pasien WNA asal Brazil, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 34 tahun. Pasien yang terinfeksi varian BA.5 ini telah menerima tiga dosis vaksin, dengan rincian dua dosis AstraZeneca dan satu dosis Johnson & Johnson, serta tidak bergejala.
Kelima, pasien WNI berjenis kelamin perempuan berusia 20 tahun.
Pasien ini menderita gejala sedang berupa batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, dan nyeri abdomen.
Ia telah menerima dua dosis vaksin Sinovac dan belum booster.
Keenam, pasien perempuan lainnya yang terinfeksi BA.5 diketahui 40 tahun dan merupakan WNI.
Pasien ini telah menerima tiga dosis vaksin, dengan rincian dua dosis Sinovac dan satu dosis AstraZeneca.
BACA JUGA:Heboh Turis Nekat Panjat Pohon Keramat di Bali, Terungkap Motif Sesungguhnya
Ketujuh ada pasien WNI, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 22 tahun. Ia menderita gejala ringan berupa demam, batuk, dan nyeri tenggorokan.
Pasien yang terinfeksi varian BA.5 ini telah menerima dua dosis vaksin Sinovac dan belum booster.
Kedelapan, pasien ini adalah WNI pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari Inggris, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 30 tahun.