"Jumlah penduduknya sedikit dibandingkan bahasa Jawa, bahasa Jawa adalah mayoritas," ucapnya menambahkan.
Prabowo kemudian kagum bahwasannya banyak pahlawan yang asli Jawa, tetapi tidak memilih bahasa Jawa sebagai bahasa kebangsaan.
BACA JUGA:Lama Jadi Pengangguran Akhirnya Pirlo Melatih Tim Ini
"Bung Karno orang Jawa, tokoh-tokoh dalam BPUPKI itu banyak orang Jawa-nya, tapi tidak memilih bahasa jawa sebagai bahasa kebangsaan," tuturnya.
+++++
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyinggung soal masih adanya negara yang meributkan soal bahasa.
Salah duanya dia menyebut ada Belgia dan juga India
"Kalau kita lihat negara-negara lain, sampai sekarang masih ribut mau perang saudara gara-gara bahasa," tandasnya.
BACA JUGA:Cacar Monyet Sudah Sampai ke Indonesia, Ini Penjelasan Pakar
BACA JUGA:Tokoh PDIP Kumpul di Rumah Sang Fajar, Ada Ganjar atau Puan?
"Sebentar lagi di Eropa kemungkinan besar Belgia akan pecah menjadi satu berbahasa Prancis yang satu berbahasa Wallon. Negara sudah berdiri lama akan pecah masalahnya masalah bahasa. Negara sebesar India masih ribut soal bahasa," tambah Prabowo.
Di sisi lain, Indonesia disebutnya harus bisa bersyukur karena tak lagi ribut soal bahasa.
Bahasa Indonesia sudah ditetapkan sebagai bahasa kebangsaan yang sampai saat ini digunakan sehari-hari.
"Kita bersyukur hampir 300 bangsa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Rote, kita bisa semua satu bahasa, bahasa kebangsaan," ujar Prabowo.