Menkes Budi Gunadi Sadikin Tegaskan, Vaksinasi bukan bikin kebal 100 persen, tapi untuk meningkatkan daya tahan tubuh||BPMI Setpres
TRENDINGNEWS.ID - Aktivitas genjot vaksin massal pada masyarakat terus dilakukan pemerintah demi menekan sebaran covid-19 kian parah.
Aksi 'kejar tayang' vaksin ini, dilakukan untuk membantu percepatan dalam membangun herd immunity yang ditargetkan hingga Agustus 2021.
Sayangnya, di tengah niat baik pemerintah menggeber program vaksinasi ini, masih saja ada segelintir orang yang berasumsi macam-macam terhadap vaksin ini.
Selain itu ada pula yang masih salah persepsi terkait pemberian vaksin ini yang dianggap sebagai langkah memberi kekebalan terhadap virus corona agar pandemi segera berakhir.
(BACA JUGA:Dukung Aksi BEM UI, BEM SI Mengancam Akan Turun ke Jalan Jika Pemerintah Lakukan Pembungkaman Mahasiswa)
Meluruskan polemik tersebut, Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin pun langsung memberi penjelasan.
Budi Gunadi Sadikin menegaskan kepada masyarakat, bahwa vaksinasi tak membuat tubuh kebal sepenuhnya terhadap Covid-19.
Bahkan ia juga mengatakan, orang yang sudah divaksinasi tetap bisa terpapar Covid-19, hanya saja gejalanya menjadi ringan.
"Ingin saya sampaikan, kita harus ingat bahwa vaksin ini tidak membuat kita 100 persen kebal seperti superman terhadap virus COVID-19.
Vaksin ini akan membuat tubuh kita menjadi lebih tahan, lebih cepat mengidentifikasi kalau kemasukan virus, dan kita bisa lebih cepat merespons, melawan virus tersebut sehingga orang yang divaksinasi masih bisa terkena virus COVID-19.
Tetapi yang tadinya penyakitnya berat akan menjadi ringan. Orang yang seharusnya sakitnya ringan dia akan menjadi tanpa gejala atau OTG atau asimtomatik," terang Budi di akun YouTube Sekretariat Presiden, pada Rabu 30 Juni 2021.
Makanya, Menkes meminta masyarakat yang sudah divaksin agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes). Pasalnya, meski sudah divaksin, mereka masih bisa menularkan virus.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Sebab, kondisi pandemi di Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus.