Menteri Keuangan, Sri Mulyani||disway.id
JAKARTA, POSTINGNEWS - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut pemerintah akan tetap berkomitmen kuat mendorong pemulihan ekonomi negara.
Sri Mulyani menuturkan bahwa pemerintah akan memperkuat fondasi ekonomi dan mempercepat tingkat pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan inklusif agar dapat keluar dari middle income trap.
"Pemerintah akan menempuh dua strategi. Pertama, memfokuskan anggaran untuk penguatan kualitas SDM, akselerasi pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi dan regulasi, revitalisasi industri dan mendorong pembangunan ekonomi hijau," kata Sri Mulyani, Jumat 3 Juni 2022.
BACA JUGA:Bejat! Bos Toko Kelontong 'Gauli' Karyawannya Selama 3 Tahun Hingga Hamil, Bayinya Dijual Rp 10 Juta
"Serta yang kedua meningkatkan efektivitas transformasi ekonomi didukung dengan reformasi fiskal yang holistik,” tambahnya.
Sri Mulyani menambahkan, langkah itu terdapat dalam usulan kisaran indikator ekonomi makro sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN 2023 yang dilakukan secara seksama dan mempertimbangkan berbagai risiko serta potensi pemulihan di tahun depan.
+++++
"Perlu kami tekankan juga kesehatan APBN melalui konsolidasi fiskal harus mampu berperan optimal sebagai instrumen shock absorber saat terjadi gejolak pada masa mendatang,” lanjutnya.
Pemerintah melalui Menkeu Sri Mulyani telah menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2023 pada Sidang Paripurna DPR belum lama ini.
BACA JUGA:Seperlima Wilayah Ukraina Mulai Berhasil Dikuasai Militer Rusia, Ukraina Diambang Jatuh?
BACA JUGA:Heboh! Ayah Asli Jokowi Bernama Widjiatno Disebut Anggota PKI? Cek Faktanya di Sini
Dalam dokumen tersebut tertulis proyeksi 2023 berupa pertumbuhan ekonomi 5,3 hingga 5,9 persen, inflasi 2,0 hingga 4,0 persen, nilai tukar Rupiah Rp14.300 hingga Rp14.800 perdolar AS.
Kemudian, tingkat suku bunga SBN 10 tahun 7,34 persen hingga 9,16 persen, harga minyak mentah Indonesia 80 hingga 100 dolar AS per barel, lifting minyak bumi 619.000 hingga 680.000 barel per hari, dan lifting gas 1,02 juta hingga 1,11 juta barel setara minyak per hari.