"Dokumen saya memiliki nama asli saya, dan itu adalah identitas saya (waria). Foto di paspor saya baru, dan berlaku hingga 2028," tambah Simpson, yang tinggal di kota Salvador, timur laut Brazil.
Sementara istilah "waria" dianggap menyinggung di banyak negara Barat, di Brazil istilah itu mengacu pada seseorang yang identitas gendernya tidak sesuai dengan dua jenis kelamin yang umum digunakan laki-laki dan perempuan--berbeda dengan orang transgender yang mungkin melalui proses transisi.
"Satu-satunya hal yang saya miliki yang mengidentifikasi saya sebagai seorang waria adalah ID saya," katanya. "Jika saya mengubahnya, saya akan menghapus diri saya sebagai seorang waria."
Brazil dan Meksiko adalah negara paling tak bersahabat di dunia untuk transgender dan orang yang tidak sesuai gender, menurut survei yang dilakukan oleh Transgender Europe (TGEU), jaringan nirlaba yang mengadvokasi hak orang-orang transeksual secara global.
Terlepas dari upaya beberapa politisi transeksual untuk mengubah aturan dan melawan prasangka, Amerika Latin tetap menjadi salah satu wilayah terburuk bagi orang-orang transeksual di dunia.