Kasus positif covid-19 terus meningkat, Charles Honoris desak pemerintah segera berlakukan PSBB ketat||Ilustrasi by Pixabay
Trendingnews.Id - Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mendesak pemerintah untuk kembali memberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.
Pasalnya, menurut Charles pasca libur lebaran penyebaran Covid-19 semakin menggila.
Seperti disampaikan Charles, "Angka penularan COVID-19 pasca-libur Lebaran 2021 semakin menggila.
Pada Kamis 17 Juni 2021, angka penularan dan kematian harian nasional mencetak rekor baru, yakni 12.624 kasus harian (tertinggi sejak 30 Januari 2021) dan 227 orang meninggal dunia (tertinggi sejak 3 April 2021)," bebernya pada Jumat 18 Juni 2021.
(BACA JUGA:Disindir Jaksa Soal Imam Besar Hanya Isapan Jempol Belaka, HRS Santai: Saya Khawatir PN Jaktim Dikepung Para Pengikut )
Selanjutnya Charles juga menyoroti ketersediaan tempat tidur di hampir seluruh provinsi di Pulau Jawa yang sudah di atas batas yang ditetapkan WHO yaitu 60%.
"Di sisi lain, angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) fasilitas kesehatan (faskes) di hampir seluruh provinsi di Pulau Jawa sudah di atas batas WHO 60%.
Bahkan, di DKI Jakarta, BOR nyaris menyentuh angka 80%. Bayangkan bagaimana jika faskes lebih dari separuh populasi nasional menghuni ini kolaps?" ucapnya.
"Sementara fakta di lapangan, tanda-tanda faskes kolaps semakin nyata di depan mata:
(BACA JUGA:Merasa Tidak Adil, Habib Rizieq Singgung Soal Kerumunan di Gerai McDonalds Gegara BTS Meal, Kenapa Tidak Diproses Hukum)
Antrean pasien mengular masuk RS, ada pula yang ditolak karena RS penuh, bahkan ada yang meninggal dunia dalam perjalanan karena tidak kunjung mendapat RS rujukan.
Di sisi lain, para tenaga kesehatan keteteran karena lonjakan pasien yang tak terkira," lanjutnya.
Charles pun menilai PPKM mikro yang diterapkan saat ini sudah tak lagi efektif. Makanya, ia pun meminta pemerintah untuk kembali mengambil langkah pembatasan sosial ketat.
"Melihat data dan fakta tersebut, PPKM Mikro yang diberlakukan sekarang jelas tidak cukup merespons kedaruratan penularan COVID-19 saat ini.
(BACA JUGA:Siap Dukung Anies Maju ke Pilpres 2024, Ketua PA 212 Sebut Karena Umat Kecewa Prabowo Subianto, Begini Alasannya!)
Buat saya, kondisi yang terjadi saat ini bukan hanya mengkhawatirkan, tapi sudah mengerikan.
Perlu tindakan cepat dari Pemerintah Pusat untuk segera membatasi kegiatan sosial masyarakat secara besar (PSBB), tidak lagi parsial," pintanya.
"Kalau COVID-19 saat ini diibaratkan tsunami, PSBB ini seperti pemecah gelombang di lautan, sehingga gelombang yang sampai di daratan tidak begitu besar.
Tanpa pemecah gelombang itu, saya takut para tenaga kesehatan dan masyarakat di daratan akan ikut tersapu," imbuhnya.
+++++
Data Kasus Positif Covid-19
Disampaikan sebelumnya, kasus harian Covid-19 di Tanah Air semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data Rabu 16 Juni 2021, jumlah kasus positif di Indonesia sebanyak 9.994 orang.
Jumlah kasus harian tersebut, merupakan yang tertinggi dalam kurun empat bulan terakhir.
Lalu kasus aktif meningkat sebesar 3,97 persen, kasus kematian naik 7,92 persen, dan jumlah pasien dirawat di rumah sakit juga meningkat 24,5 persen.
(BACA JUGA:Annisa Pohan Heran Soal Rencana Pembongkaran Jalur Sepeda Permanen di Jl. Jenderal Sudirman-Thamrin: Ada Apa Sih, ini? )
Jakarta sebagai salah satu provinsi penyumbang kasus Covid-19 tertinggi, tercatatat ada penambahan sebanyak 2.376 kasus baru. *