+++++
Pondasi yang telah ditamankan Prisiden Jokowidodo, sambung Kris harus dilanjutkan. Indonesia bukan Jakarta sentris atau Jawa sentris, titik tekan pembangunan ini yang fokusnya adalah pemerataan.
”Dinikmati semua rakyat, bukan hanya di Jakarta, atau Jawa. Tapi Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” paparnya.
Sejak hari ini, sambung Kris, diharapkan relawan Ganjarist Lampung beserta sayapnya terus bekerja.
Maksimalkan pola-pola kerja sederhana, memperkenalkan Ganjar Pranowo secara luas kepada masyarakat Lampung.
Sehingga pada saatnya Ganjar Pranowo memperoleh tempat di hati masyarakat Lampung.
”Tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo bisa tembus di atas 30% di Lampung ini merupakan catatan positif yang menggembirakan,” pungkas Kris.
Sementara itu Ketua Satuan Relawan Gajarist Lampung, Achmad Huzairin, menambahkan, dengan dideklarasikannya satuan relawan ganjarist di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung diharapkan pola kerja yang selama ini dibangun terus meningkat.
”Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera adalah kunci kemenangan. Ketika masyarakat saat menginjakkan kaki di tanah Sumatera maka merasa memasuki pulau kemenangan Ganjar Pranowo,” uja Achmad Huzairin.
Soal target, Achmad Huzairin menyebut untuk Provinsi Lampung Ganjarist menargetkan Ganjar Pranowo di atas 70% pada Pilpres 2024 mendatang.
”Dengan kerendahan hati dan keiklasanya, kami memohon doa dan dukungan masyarakat Lampung agar energi kami terus bertambah. Gelora semangat rekan-rekan di daerah adalah kunci kemenangan Ganjar Pranowo di 2024,” tegas Achmad Huzairin.
Lampung, sambung Achmad Huzairin, ingin kembali mengulang suksesnya kemenangan Jokowi saat Pilpres 2019 lalu saat Ganjar Pranowo menjadi Capres 2024.
Disadari, bahwa pekerjaan rumah sebagai relawan dan sayap, sudah ada di depan mata dan ini tentu tidak mudah. Ada hambatan dan tantangan.
”Seperti yang disampaikan Mas Kris tadi, perbedaan adalah Rahmatan lil alamin, perbedaah adalah bentuk Kebinekaan kita. Saling rangkul, gotong-royong menangkan Ganjar Pranowo untuk 2024,” pungkas Achmad Huzairin.