JAKARTA, POSTINGNEWS.ID– Episenter gempa Jawa Barat dengan Magnitudo 5,3 ternyata berdekatan dengan sumber Gempa 7,3 yang terjadi pada 2 September 2009.
Peristiwa yang terjadi 2 September 2009 di Jawa Barat itu menyebabkan 81 orang meninggal dunia.
Penjelasan ini disampaikan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu, 16 Maret 2022.
Gempa terasa di Pelabuhan Ratu dan Cianjur dalam skala intensitas IV MMI, menyebabkan banyak warga lari berhamburan keluar rumah karena terkejut dengan guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.
Termasuk di Garut, Pandeglang, Bayah dan Panimbang guncangan dalam skala intensitas III MMI. Di Lebak Selatan, Cilegon & Sukabumi dalam skala intensitas II-III MMI.
Di Jakarta, Banjar, Bandung Barat, Purwakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bekasi, Depok dan Serang dalam skala intensitas II MMI.
Gempa terjadi karena dipicu aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust fault).
Seperti diketahui episenter gempa Jawa Barat M 5,3 terletak pada koordinat 7,94° Lintang Selatan; 106,94° Bujur Timur.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 45 km arah Selatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, pada kedalaman 64 km.
”Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Pasalnya, hiposenternya yang relatif dalam dengan magnitudo yang belum memenuhi ambang batas sebagai gempa berpotensi tsunami.
Hingga pukul 10.25 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock) pasca gempa M5,3 di selatan Jawa Barat.