Penginapan Jemaah Dinilai Tak Ideal, Pemerintah Rencanakan Konsep Kampung Haji

Minggu 28-12-2025,09:56 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Keinginan Presiden soal haji tidak berhenti di urusan kuota atau teknis keberangkatan. Ia ingin satu hal yang terasa sederhana tapi selama ini kerap jadi keluhan, penginapan yang nyaman bagi jemaah Indonesia saat berada di Tanah Suci. Bukan sekadar cukup, tapi layak dan dekat dengan pusat ibadah.

Gagasan itu mengemuka usai pertemuan Prabowo dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara di kediaman Presiden di kawasan Kertanegara, Jakarta Pusat, Sabtu 27 Desember 2025. Pertemuan berlangsung tertutup, namun isinya perlahan dibuka ke publik.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden ingin jemaah haji Indonesia tidak lagi bergantung pada penginapan yang jauh atau fasilitas seadanya.

"Seluruh jemaah Haji Indonesia harus memiliki tempat dan fasilitas penginapan nyaman tersendiri saat melaksanakan ibadah Haji dengan lokasi yang cukup dekat dengan Masjidil Haram," kata Teddy melalui akun Instagram sekretariat kabinet.

BACA JUGA:Kasus Ilegal Akses Belum Kelar, Nasabah Mirae Asset Mengadu ke OJK dan Bareskrim

Dari keinginan itu, lahir rencana besar yang kini mulai dimatangkan. Pemerintah berencana membangun Kampung Haji, sebuah kawasan hunian khusus bagi jemaah Indonesia di Arab Saudi. Topik ini menjadi salah satu pokok pembahasan utama dalam pertemuan Prabowo dan Rosan malam itu.

Presiden disebut meminta laporan rinci. Mulai dari titik lokasi menara, luas kawasan Kampung Haji, hingga tahapan pelaksanaan pembangunannya. Detail-detail itu dianggap krusial karena menyangkut kenyamanan jutaan jemaah yang setiap tahun berangkat dari Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Rosan juga menyampaikan kabar yang cukup menggembirakan. Program Kampung Haji mendapat dukungan penuh dari Pemerintah . Dukungan itu tak lepas dari inisiatif dan jalur diplomasi yang dibangun langsung oleh Prabowo.

Rosan mengungkapkan bahwa Putra Mahkota bahkan sempat berkomunikasi langsung dengan Presiden Prabowo melalui sambungan telepon pada 8 Desember lalu. Pembicaraan itu menjadi penguat komitmen Saudi terhadap rencana Indonesia. "Menteri Rosan sebelumnya telah 4 kali bertemu dengan Pemerintah Saudi membahas ini," tutur Teddy.

BACA JUGA:Air Bah Surut, Bahaya Belum Pergi, Ahli Ingatkan Bencana Susulan di Sumatera

Selain urusan haji, pertemuan di Kertanegara juga menyinggung agenda lain yang tak kalah penting. Rosan melaporkan perkembangan pembangunan hunian bagi korban bencana di Sumatera yang dikerjakan oleh Danantara. Proyek ini disebut berjalan paralel dengan sejumlah program pemerintah lainnya.

Menurut rencana, sebanyak 15.000 unit hunian disiapkan khusus untuk warga terdampak bencana di Sumatera. Pembangunannya dilakukan bertahap, melibatkan berbagai lembaga negara.

"Menteri Rosan menyampaikan setidaknya 500 hunian akan siap pada minggu ini beriringan dengan pembangunan hunian lainnya. Hunian lainnya juga sedang dibangun oleh BNPB, Kementerian PU, serta Kementerian Perumahan," tandas Teddy.

Dari Kampung Haji hingga rumah bagi korban bencana, pertemuan itu memperlihatkan satu benang merah. Pemerintah ingin hadir bukan hanya dalam kebijakan besar di atas kertas, tetapi juga dalam bentuk ruang hidup yang konkret. Dari jemaah yang menunaikan ibadah di Tanah Suci hingga warga yang kehilangan rumah akibat bencana, semua ditarik ke satu meja pembahasan yang sama.

Kategori :