Kecepatan angin maksimum diprakirakan dapat mencapai 20 knot, terutama di wilayah utara pusat sirkulasi. Arah pergerakan sistem ini diperkirakan menuju timur hingga tenggara.
Pada periode 48 hingga 72 jam, BMKG memprediksi bibit siklon 96S akan berbelok arah ke barat laut hingga barat. Kendati demikian, peluang berkembang menjadi siklon tropis dinilai masih rendah.
“Secara umum, potensi bibit siklon tropis 96S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan dalam kategori rendah,” tegas BMKG.
Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat dan pelaku pelayaran untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Dampak ikutan berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi tetap berpotensi terjadi.
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, seiring pengaruh dinamika atmosfer dari bibit siklon tersebut.*