Ucapan Tito soal Bantuan Malaysia Bikin Panas! Netizen Negeri Jiran Murka, Etika Diplomasi Dipertanyakan

Sabtu 20-12-2025,11:00 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID --- Satu pernyataan bisa berdampak panjang, apalagi jika datang dari pejabat tinggi negara. Itulah yang terjadi setelah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyinggung bantuan kemanusiaan dari Malaysia untuk korban banjir di Aceh. Niat menjelaskan prosedur justru berubah jadi polemik lintas negara.

Pernyataan tersebut menyebar luas usai potongan video siniar Suara Lokal Mengglobal viral di media sosial pada Sabtu (13/12/2025). Dalam waktu singkat, topik ini langsung memancing reaksi keras, terutama dari publik Malaysia.

Bukan soal jumlah bantuan semata, tapi cara penyampaian yang dinilai melukai rasa solidaritas.

BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Ajak Warga Ganti Nasi Putih ke Keladi Demi Gula Lebih Rendah

Awalnya Bahas Prosedur, Berujung Kontroversi

Dalam siniar tersebut, Tito menjelaskan mekanisme izin bantuan internasional untuk penanganan bencana di Indonesia. Ia menekankan bahwa setiap bantuan dari luar negeri harus melalui jalur resmi, terutama Kementerian Luar Negeri, serta mempertimbangkan urgensi dan dampak diplomatik.

Namun suasana berubah ketika Tito menyinggung nilai bantuan obat-obatan dari Malaysia yang disebut relatif kecil jika dibandingkan dengan kapasitas anggaran Indonesia.

“Setelah dikaji, berapa banyak obat-obatan yang dikirim, itu nilainya tidak sampai Rp1 miliar. Negara kalau untuk Rp1 miliar kita cukup,” ujar Tito dalam tayangan tersebut.

Pernyataan itu sontak menjadi sorotan. Banyak pihak menilai kalimat tersebut terkesan meremehkan makna bantuan kemanusiaan.

BACA JUGA:DPP Pekat Bantah Isu Tito Karnavian Kakak Asuh Ferdy Sambo

Reaksi Keras dari Malaysia: Bukan Soal Angka

Tak butuh waktu lama, publik Malaysia bereaksi. Media internasional seperti South China Morning Post turut mengangkat kontroversi ini, memperlihatkan bagaimana satu pernyataan bisa memantik sentimen lintas negara.

Banyak warganet Negeri Jiran menilai Tito terlalu menekankan aspek materi, sementara nilai empati dan solidaritas justru diabaikan.

“Bantuan kemanusiaan itu untuk meringankan beban, bukan soal memperbaiki segalanya,” tulis akun X @IzzraifHarz yang dikutip media asing.

Komentar lain menyebut pernyataan tersebut tidak mencerminkan semangat saling membantu antarnegara serumpun.

BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Dianugerahi Gelar Adat Melayu

Etika Diplomasi Ikut Dipersoalkan

Kritik yang muncul bukan hanya soal isi pernyataan, tapi juga etika komunikasi diplomatik. Salah satu warganet Malaysia, Azral Rahim, secara terbuka mempertanyakan sikap Tito.

Kategori :