“Presiden tidak boleh tersandera oleh hasil transaksi dia ketika pemilu, karena pemilu sudah selesai. Dia adalah Presiden yang harus bisa mengambil keputusan otentik, bukan lagi hasil ‘dagang sapi’ dengan partai-partai sebelumnya,” kata Rocky.
Bagi KAMI, keberanian mengambil keputusan otentik itulah yang akan menjadi penentu. Apakah negara mampu keluar dari bayang-bayang konflik elite dan tekanan ekonomi rakyat, atau justru masuk ke fase benturan sosial yang sejak awal sudah terbaca tanda-tandanya.