JAKARTA, PostingNews.id — Dalam lingkar pertemanan, hampir selalu ada satu orang yang punya cerita seram. Bukan cerita karangan, katanya, tapi pengalaman langsung. Ada yang bersumpah mendengar suara langkah kaki di malam hari, melihat bayangan melintas di sudut ruangan, atau merasakan kehadiran asing yang bikin bulu kuduk berdiri. Cerita semacam ini kerap disampaikan dengan nada yakin, seolah yang dialami benar-benar datang dari dunia lain.
Tak sedikit orang pernah berada di posisi serupa. Terbangun di tengah malam, ruangan terasa berbeda, udara seakan berat, lalu muncul pertanyaan yang sama apakah ini cuma pikiran yang bermain atau memang ada sesuatu yang tak terlihat. Meski kisahnya beragam dan terdengar meyakinkan, sampai hari ini sains belum pernah membuktikan keberadaan hantu.
Lalu mengapa begitu banyak orang merasa yakin pernah melihat atau mendengarnya.
Christopher French, profesor emeritus psikologi di Goldsmiths, University of London, mencoba menjawab pertanyaan itu lewat pendekatan ilmiah. Dalam bukunya yang membahas sains di balik fenomena paranormal, French menyebut banyak pengalaman menyeramkan sebagai kesalahpahaman yang jujur.
BACA JUGA:Psikologi Utang, Kenapa Orang Lebih Mudah Minjam daripada Membayar?
“Kesalahpahaman tulus terhadap hal-hal yang sebenarnya memiliki penjelasan alami,” dikutip dari National Geographic, Ahad, 14 Desember 2025.
Menurut French, keyakinan terhadap hal gaib sering muncul bukan karena tidak ada penjelasan, melainkan karena penjelasan itu belum terpikirkan oleh orang yang mengalaminya.
“Hanya karena Anda tidak bisa memikirkan penjelasannya, bukan berarti penjelasan itu tidak ada,” katanya, seperti dikutip dari Live Science.
Sebagai seorang skeptis, French tidak menertawakan pengalaman orang-orang tersebut. Ia justru menelusuri berbagai kemungkinan non-paranormal yang bisa menjelaskan sensasi menakutkan yang dialami banyak orang. Salah satunya adalah halusinasi, ketika otak membuat seseorang merasakan atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
BACA JUGA:Kenapa Perut Sering Tiba-Tiba Lapar Saat Tengah Malam? Ini Penjelasannya
Ada pula ingatan palsu, di mana seseorang begitu yakin mengingat peristiwa yang sesungguhnya tak pernah terjadi. Selain itu, pareidolia juga berperan, yakni kecenderungan otak manusia melihat wajah atau bentuk bermakna dari pola acak atau benda mati.
Otak manusia, kata French, tidak bekerja seperti kamera yang merekam segala hal secara utuh. Banyak detail terlewat, banyak peristiwa diingat secara keliru. Dalam situasi yang samar dan menegangkan, otak cenderung mengambil kesimpulan cepat agar rasa takut punya bentuk yang bisa dipahami. Proses ini makin kuat ketika seseorang sudah memiliki kecenderungan untuk percaya pada hantu atau makhluk legendaris lainnya.
Tak hanya faktor psikologis, ada pula kondisi medis yang membuat seseorang lebih rentan mengalami pengalaman yang dianggap supranatural. Salah satu yang paling sering disalahpahami adalah sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Dalam kondisi ini, seseorang merasa sudah terbangun sepenuhnya, namun tubuhnya tidak bisa digerakkan dan sering disertai sensasi kehadiran makhluk asing.
“Seolah-olah pikiran Anda terbangun, tetapi tubuh Anda tidak,” kata French. “Ada campuran aneh antara kesadaran bangun dan kesadaran mimpi, dan isi mimpi itu merembes masuk ke dalam kesadaran. Hasilnya bisa sangat menakutkan.”
BACA JUGA:Dunia Game Berduka, Masayuki Uemura Bapak Video Game Nintendo Wafat