POSTINGNEWS.ID --- Fenomena lapar tengah malam kerap dialami banyak orang, terutama mereka yang terbiasa begadang atau memiliki pola makan tidak teratur.
Rasa lapar yang muncul saat malam hari sering dianggap sebagai tanda perut benar-benar kosong, padahal dalam banyak kasus, kondisi ini tidak selalu berkaitan langsung dengan kebutuhan energi tubuh.
Pakar kesehatan menjelaskan bahwa lapar di malam hari bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan makan, ritme biologis tubuh, hingga kondisi psikologis yang tidak disadari.
Secara biologis, tubuh manusia diatur oleh ritme sirkadian yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.
BACA JUGA:Greg Nwokolo 'Semprot' Indra Sjafri Usai Indonesia Kalah dari Filipina
Pada malam hari, produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar bisa meningkat, terutama jika seseorang melewatkan makan malam atau makan terlalu sedikit.
Sebaliknya, hormon leptin yang berfungsi memberi sinyal kenyang justru menurun saat tubuh kurang tidur.
Kondisi ini membuat otak salah menafsirkan sinyal tubuh, sehingga muncul dorongan untuk makan meski kebutuhan energi sebenarnya sudah tercukupi.
Selain faktor hormonal, kebiasaan makan tidak teratur juga berperan besar.
Pola makan siang yang terlambat, makan malam terlalu awal, atau konsumsi makanan rendah serat dan protein dapat membuat rasa kenyang tidak bertahan lama.
Akibatnya, tubuh “menagih” asupan tambahan di tengah malam. Tak jarang, lapar malam juga dipicu oleh konsumsi gula dan karbohidrat sederhana berlebihan pada siang hari yang menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah secara drastis.
Aspek psikologis pun tidak bisa diabaikan.
Stres, kelelahan mental, hingga kebosanan sering kali memicu keinginan makan yang disalahartikan sebagai lapar fisik.
BACA JUGA:Kok Setelah Makan Siang Malah Jadi Susah Konsen? Ternyata Ini Alasan Ilmiahnya