JAKARTA, PostingNews.id — Tahun 2025 tampaknya menjadi musim angin pindah bagi para insinyur Apple. Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan teknisi dan desainer memilih mengemasi lanyard berlogo apel tergigit dan berlayar ke markas OpenAI. Fenomena ini pertama kali dirangkum Mark Gurman dalam buletin Power On. Ia mengaku mendapat kabar bahwa OpenAI sedang rajin-rajinya memungut talenta eks-Apple untuk memperkuat tim perangkat keras mereka.
“Satu bulan terakhir saja, saya diberi tahu bahwa OpenAI telah merekrut lebih dari 40 orang untuk divisi perangkatnya, banyak di antaranya adalah teknisi yang datang langsung dari produsen iPhone,” tulis Gurman.
Gurman menambahkan bahwa arus hengkang ini makin kencang setelah OpenAI membeli io, startup AI misterius milik Jony Ive, mantan Kepala Design Apple yang dulu digaji sekitar 6 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 100 triliun. Sejak urusan akuisisi itu rampung, pintu keluar Apple seperti makin licin bagi para insinyurnya.
Menurut Gurman, langkah OpenAI tersebut otomatis membuka jalur bagi lebih banyak tenaga teknik Apple untuk ikut terseret ke proyek yang kini dipimpin Ive dan CEO OpenAI Sam Altman. “Dinamika ini telah mengubah tim desain Apple menjadi tim yang selalu berganti dalam beberapa tahun terakhir,” papar Gurman. Ia kembali menegaskan “Akuisisi OpenAI senilai 6 miliar dollar AS atas startup AI milik Ive yang sebelumnya dirahasiakan, io, kini menunjukkan bahwa tim teknik perangkat keras Apple juga mengalami gelombang pembelotan.”
BACA JUGA:Kritik Ijazah Jokowi Dibalas 'Giveaway' Tambang? Ide Gila Farhat Abbas Bikin Kapolri Melongo!
Laporan Gurman belakangan berserakan bukti pendukung. Sebuah laporan terpisah menemukan pola serupa melalui penelusuran profil LinkedIn para eks-karyawan Apple yang mendadak berganti seragam.
“Puluhan insinyur dan desainer Apple dengan keahlian di bidang audio, desain jam tangan, robotika, dan lainnya telah beralih ke OpenAI dalam beberapa bulan terakhir, menurut tinjauan profil LinkedIn,” tulis laporan tersebut. Artinya, bukan hanya ahli chip atau industrial designer yang angkat kaki, tetapi hampir seluruh spesialis teknis dari berbagai sudut markas Apple.
Sementara itu, Ive dan Altman sebelumnya telah menyampaikan bahwa kolaborasi mereka memang ditujukan untuk menciptakan sebuah lini perangkat AI. Bukan satu produk yang meledak-lalu-hilang, melainkan rangkaian perangkat yang menjadi fondasi ekosistem baru.
Mereka juga memberi tahu pengadilan bahwa perangkat pertama yang sedang digarap bukan wearable, sebuah petunjuk halus bahwa pasar gadget mungkin akan kedatangan barang aneh baru yang tidak bisa dikenakan di pergelangan tangan atau kepala.
BACA JUGA:Sampel Kayu Efek Banjir di Tapsel Terbongkar, Batangtoru Diduga Kena Efek Tebangan Diam-Diam
Di luar itu, OpenAI juga dikabarkan sedang membangun batalion peneliti baru, khusus untuk mengembangkan algoritma AI yang mampu mengendalikan robot humanoid serta berbagai jenis robot lain. Bila benar begitu, sebagian insinyur Apple yang memilih merapat tampaknya datang bukan semata-mata demi proyek perangkat konsumer yang dikerjakan bersama io.
Ada kemungkinan mereka masuk ke dapur eksperimen robotik, ruang yang makin diminati di tengah perlombaan membangun mesin cerdas dengan lengan dan kaki.
Dengan rangkaian pergeseran ini, Apple terkesan sedang menghadapi erosi perlahan dari dalam tubuh teknisnya, meski perusahaan belum memberi tanda darurat apa pun.
Sementara OpenAI terlihat seperti sedang menata pasukan untuk ekspansi besar-besaran ke ranah perangkat keras dan robotik. Tahun 2025 boleh jadi baru setengah jalan, tetapi drama “pilihan karier” di Silicon Valley sudah cukup untuk mengisi satu musim penuh.