JAKARTA, PostingNews.id — Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem tak menunggu waktu lama untuk mencari dukungan dari berbagai pihak demi mempercepat pemulihan wilayahnya. Kepada wartawan, ia menjelaskan bahwa Aceh menerima bantuan dari luar negeri, mulai dari Malaysia hingga China.
Menurutnya, langkah ini bukan sesuatu yang melanggar aturan, apalagi dalam situasi darurat banjir dan longsor yang masih menimbulkan berbagai persoalan. Kebutuhan di lapangan masih menumpuk dan para korban butuh bantuan cepat.
Dalam penjelasannya, Mualem menyebut salah satu bantuan datang dari kenalan asal Malaysia. Bantuan itu berupa obat-obatan yang langsung disalurkan ke warga terdampak. Ia menegaskan bahwa barang tersebut langsung habis dibagikan karena jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan yang terus meningkat.
“Tersalurkan semuanya bahkan tidak cukup, dan mereka bahkan dalam beberapa hari ini, hari Rabu akan datang membawa obat sebanyak 3 ton lagi, bersamaan dengan dokter” katanya seusai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden di Posko Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda pada Minggu 7 Desember 2025 malam.
BACA JUGA:Kubu Gibran Bawa 14 Bukti Lawan Gugatan Riwayat Pendidikan, Tapi Ijazah Tetap Disimpan Rapat
Selain obat-obatan, Aceh juga kedatangan tim khusus dari China. Mereka bukan tim resmi pemerintahan, tetapi relawan yang bekerja layaknya lembaga swadaya masyarakat. Tugas mereka adalah mengevakuasi jenazah yang tertimbun lumpur di daerah yang sulit dijangkau. Tim ini sudah berada di lapangan sejak beberapa hari terakhir.
“Mereka sedang evakuasi sekarang di tempat-tempat yang berat terkena banjir. Sedang mengevakuasi mayat-mayat tertanam dengan lumpur. Itu pekerjaan mereka, tugas mereka datang ke mari. Mereka bukan dari pemerintah China, tetapi seperti LSM” ujar Mualem.
Ia juga mengklarifikasi soal kabar yang menyebut adanya intervensi terhadap kedatangan tim tersebut. Menurutnya, semua proses berjalan lancar tanpa hambatan. “Semuanya sudah saya kroscek tidak ada, semua lancar. Mereka tolong kita, masak kita persulit, kan bodoh. Saya rasa itu saja” tuturnya.
Pada rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto, Mualem memaparkan daftar kebutuhan mendesak yang harus segera ditangani pemerintah pusat. Ia menyampaikan bahwa masalah kesehatan kini menjadi perhatian utama karena para pengungsi mulai mengalami gangguan kulit.
BACA JUGA:Kampanye Anti-Iklim Terorganisir, Raksasa Minyak Ternyata Jadi Penyandang Dana
“Paling urgent sekarang adalah masalah kesehatan. Kebutuhan obat-obatan harus segera dipenuhi karena sudah mulai terjadi gatal-gatal di kalangan pengungsi” terangnya.
Selain obat-obatan, para pengungsi juga membutuhkan pakaian layak, mengingat banyak dari mereka hanya membawa pakaian yang ada di badan saat menyelamatkan diri. Barang kebutuhan ibadah ikut menjadi sorotan, sementara dapur umum membutuhkan pasokan gas melon tiga kilogram untuk memasak. “Terakhir, pasokan gas 3 kilogram sangat mendesak untuk kebutuhan memasak di dapur umum” pungkas Mualem.