Donasi Banjir Sumatra Melesat, Rocky Gerung Bilang Publik Lebih Percaya Warga daripada Negara

Senin 08-12-2025,09:16 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Gelombang donasi yang dikumpulkan content creator Ferry Irwandi atau Praz Teguh untuk korban banjir dan longsor di Sumatra bukan cuma bikin linimasa penuh rasa haru. Fenomena ini sekaligus ikut membuka obrolan lebih dalam soal relasi warga dan negara. Bukan diskusi yang ringan, apalagi setelah jutaan orang ikut menyimak dana miliaran yang mengalir hanya dalam hitungan jam.

Pengamat politik Rocky Gerung melihat peristiwa ini sebagai semacam cermin besar yang menyorot kondisi sosial politik Indonesia. Dalam pandangannya, ada “paradoks” yang tampak telanjang, memperlihatkan jurang antara kemampuan negara mengurus warganya dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Perbincangan itu ia sampaikan di kanal Hersubeno Point pada Kamis malam 4 Desember 2025.

Menurut Rocky, bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak hanya mengisahkan kerusakan alam. Ia menilai kehancuran itu ikut menyingkap hubungan publik dan negara yang sedang rapuh. Perbandingan paling kontras terlihat pada bagaimana negara kesulitan menarik pajak, tetapi warga justru dengan spontan menggalang bantuan lewat kanal pribadi.

“Kita lihat satu paradoks. Bahwa pemerintah kesulitan atau kewalahan mengumpulkan pajak untuk membiayai pembangunan” katanya, dalam video yang menjadi ramai dibicarakan pada Minggu 7 Desember 2025.

BACA JUGA:Prabowo Warning ke Pejabat: Jangan Cari Untung di Atas Derita Korban Banjir Sumatera

Rocky menyebut antusiasme publik mendonasikan dana melalui platform Ferry Irwandi sebagai contoh nyata. “Masyarakat dengan sukarela menyumbang [melalui] saudara Ferry Irwandi, dalam waktu dengan cara saksama dalam tempo singkat-singkatnya miliaran rupiah masuk” sambungnya. 

Ia melihat apa yang terjadi sebagai tanda bahwa nilai kemanusiaan justru tumbuh kuat di masyarakat sipil. Dalam kritiknya kepada pemerintah, Rocky mengatakan “Sebaliknya pemerintah tidak peduli dengan kesosialan manusia.”

Baca Juga Tanpa Ragu Tasya Revina Donasikan Semua Penjualan Produk Demi Bantu Korban Banjir Sumatra

Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu memandang dinamika ini bukan sekadar soal kepedulian pada sesama. Ia menilai respons warga dalam urusan donasi bisa dibaca sebagai cara masyarakat menilai ulang legitimasi negara. Ketidakpercayaan publik, menurut Rocky, sudah tampak dalam cara orang memaknai kewajiban bernegara.

BACA JUGA:Sampah Makanan Diam-Diam Merusak Iklim, Kita Baru Sadar Saat Sudah Terlambat

“Itu yang menyebabkan orang sekarang menganggap bahwa ya lebih baik bayar pajak lewat bencana daripada ditagih oleh pemerintah” ungkapnya.

Baginya, kecepatan publik mengumpulkan dana besar lewat inisiatif swasta adalah penanda masalah yang lebih dalam. Persoalan itu berkaitan dengan bagaimana nilai Pancasila, terutama yang menyangkut kemanusiaan, tidak benar-benar hadir dalam kebijakan dan respons negara ketika bencana terjadi. 

Fenomena ini, bagi Rocky, menunjukkan bahwa warga bisa kompak ketika menyangkut nyawa, sementara pemerintah terlihat tertinggal dalam urusan yang seharusnya menjadi kewajibannya.

Kategori :