JAKARTA, PostingNews.id — Jelang Reuni 212 yang digelar Selasa, 2 Desember 2025, sore di kawasan Monas, juru bicara acara, Aziz Yanuar, memastikan ritual pembukaannya bakal berlangsung penuh nuansa religius. Panitia tidak langsung masuk ke orasi, melainkan membuka dengan zikir dan salat gaib untuk para korban banjir besar yang melanda Sumatera.
Aziz menyebut rangkaian doa itu dimulai sejak pukul lima sampai pukul delapan malam. “Salat gaib akan ditujukan kepada korban bencana alam dalam negeri dan korban luar negeri,” kata Aziz kepada wartawan.
Setelah itu barulah panggung diberikan kepada para tokoh ormas dan pejabat pemerintah. Aziz mengatakan sambutan akan diisi panitia Reuni 212, Gubernur DKI Jakarta, dan Wakil Menteri Agama. Ia juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berpotensi ikut menyapa massa jika memenuhi undangan panitia.
Dari kubu organisasi massa, sejumlah nama yang sudah masuk daftar pembicara antara lain Imam Dewan Pimpinan Pusat Front Persaudaraan Islam FPI Ahmad Qurthubi Jaelani, Ketua GNPF Yusuf Muhammad Martak, serta Ketua Umum Dewan Tinggi Nahdlatul Ulama Persada 212 Shobri Lubis. Turut hadir pula pakar hukum tata negara Refly Harun dan eks anggota DPD Marwan Batubara.
BACA JUGA:Setelah Sumatera Kacau, Cak Imin Minta Bahlil dan Raja Juli Lakukan Taubat Nasuha
Aziz mengatakan rangkaian acara akan ditutup dengan doa bersama sebelum tengah malam.
Sementara itu, Polda Metro Jaya sudah bersiap menghadapi potensi kepadatan lalu lintas yang bisa muncul sejak sore, apalagi jamnya bertepatan dengan waktu pulang kantor. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Komarudin mengingatkan warga bahwa area sekitar Monas berpotensi padat.
“Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat Jakarta ataupun beraktivitas di Jakarta bisa menghindari ruas jalan tersebut,” kata Komarudin. Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas dan kantong parkir terbatas. Bus dari peserta diarahkan ke Jalan Haji Benyamin Sueb, sementara kendaraan pribadi dialihkan ke IRTI Monas dan Masjid Istiqlal. “Kemudian juga di Pertamina bisa digunakan,” ujar Komarudin.
Pengalihan arus akan bersifat situasional. Jika gelombang massa semakin besar, jalur akan dipotong lebih awal. Namun bila situasi masih terkendali, jalan tetap dibuka seperti biasa.
BACA JUGA:Dapur MBG Siap Jadi Garda Depan Bencana, DPR Minta Ada Standar Resmi Biar Tak Asal Jalan
Komarudin menyarankan peserta memakai transportasi umum agar tidak terseret macet dan keterbatasan lahan parkir. Ia juga mengingatkan bahwa petugas akan berjaga ketat.
Polda Metro Jaya menurunkan 1.214 personel pengamanan, mengawasi 67 titik di tiga ring yang mengelilingi Monas. “Termasuk simpang-simpang yang memang cukup crowded seperti Harmoni, kemudian Tugu Tani, kemudian juga Sarinah yang ini nantinya akan mungkin akan terdampak,” kata Komarudin.
Acara ini diprediksi bakal menyedot massa besar, dan aparat tampaknya bersiap setebal mungkin untuk mengawal jalannya reuni yang selalu jadi sorotan publik setiap tahunnya.